BANDA ACEH:Masyarakat pedesaan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mulai
bergairah untuk menanam tanaman karet, karena mendapat kemudahan dari
pemerintah setempat.
Kabid Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Aceh Utara, Kastabuna di Lhokseumawe, Rabu 9 Mei 2012
mengatakan, hampir semua permohonan bantuan bibit tanaman produktif yang
diterima lebih banyak untuk jenis tanaman karet pada tahun 2012.
Menurut
dia, ramainya permohonan bibit tanaman jenis itu, merupakan salah satu
indikator keunggulan tanaman itu secara jangka panjang di mata
masyarakat petani di Aceh Utara, karena dianggap menguntungkan dari segi
ekonomis.
Apalagi, harga komoditas karet di tingkat petani saat
ini mencapai Rp16.000/Kg. Selain itu, harga karet juga bersaing karena
mengikuti harga karet dunia yang selalu berubah-ubah.
Meskipun
terkadang harga sempat mengalami anjlok hingga dibawah Rp10.000/Kg,
namun, semangat masyarakat untuk membudidayakan tanaman tersebut tetap
tinggi, ujarnya.
Disebutkan lagi, selain mudahnya pemasaran,
tanaman karet juga tidak memerlukan perawatan khusus, apabila sudah
saatnya masa panen, maka akan berlangsung secara kontinu dan terus
menghasilkan apabila dirawat dengan baik.
Sementara itu, terkait
bantuan tanaman karet yang tersedia pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Aceh Utara, adalah berupa bibit tanaman alokasinya sebanyak 250 hektare.
Bantuan tersebut berasal dari APBN 2012.
Kemudian ditambah lagi sebanyak 10 hektare dari bantuan APBK Aceh Utara, ungkap Kastabuna.
Luas
kebun karet milik masyarakat di wilayah Aceh Utara 8.200 hektare,
dengan produksinya per tahun mencapai 2.151 ton. Jenis komoditi
perkebunan tersebut, dipasarkan melalui Sumatera Utara.
Sebagai
upaya meningkatkan produktivitas tanaman karet, Kastabuna mengharapkan
kepada petani agar proses penderesan karet dilakukan peruntutan secara
baik dan benar,sehingga hasilnya bisa menjadi lebih maksimal.(EKSPKamis, 10 Mei 2012 | 03:16:50)