Sebanyak 12 juta daun tembakau tidak bisa dimanfaatkan, baik yang berada di kebun maupun yang ada di bangsal pengeringan.
"Kerusakan
 yang terjadi pada daun tembakau ini karena adanya hujan angin yang 
terjadi Minggu dan Senin sore kemarin," ujar Manager Distrik Tembakau 
Deli PTPN2, Bambang Sutrisno, kepada MedanBisnis.
Daun
 tembakau mengalami kerusakan itu sebagian di 4 bangsal pengeringan di 
kebun Buluh Cina sebanyak 3 juta, 2 bangsal pengeringan di kebun 
Helvetia sekitar 50 ribu daun. Selebihnya ada di lapangan atau masa 
tanam.
"Ada
 sekitar 7 bangsal pengeringan kita yang hancur karena hujan kemarin. Di
 1 bangsal di Klumpang tidak ada isinya, tapi ini harus direhab 
kembali," ucapnya.
Untuk
 usia tanaman tembakau yang mengalami kerusakan tersebut yakni sekitar 
30 hingga 45 hari atau sudah bisa dikutip daun. Sedangkan yang ada di 
bangsal pengeringan merupakan hasil kutipan daun untuk dikeringkan.
Diakui
 Bambang, adanya perubahan iklim yang selama ini terjadi, mengakibatkan 
produktivitas tanaman tembakau mengalami penurunan. Dari 2 hingga 3 ball
 per ladangnya di tahun 2008 menjadi berkisar 2 ball per ladang.
"Tanaman
 ini ibarat merawat bayi yang butuh perhatian secara khusus. Tidak boleh
 terlalu banyak curah air atau juga sebaliknya. Belum lagi perawatan 
agar daun tidak bolong termakan ulat dan perhatian lainnya yang 
bertujuan mempertahankan kualitas tembakau," ungkapnya. (henry)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
