|  | |
| Sadap karet | 
“Pabrik karet harus mengambil dari 
Aceh dan Lampung. Karena  musim hujan,” Sekretaris Gabungan Eksekutif 
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, 
kepada wartawan, di Medan.
Menurutnya, hujan di kawasan itu kerap
 datang. Mengakibatkan aktifitas petani menurun. Berakibat kepada 
menurunnya produksi yang pada akhirnya mengganggu produksi pabrik 
pengolahan.
Pabrik pengoalah karet Sumut, butuh 
800.000 ton/  tahun,   produksi petani  cuma 400.000/tahun. Artinya 
terjadi devisit kebutuhan pabrikan 50%,” jelasnya.
Sementara  volume ekspor karet Sumut 
triwulan I-2011 hanya  144.763 ton.  Januari 2012  47.902 ton, Februari 
2011 sebanyak 41.958 ton,  Maret  54.902 ton.
Artinya trun drasti sekitar  18%, 
 triwulan I-2012 ekspor hanya 118.996 ton,  Januari  37.996 ton, 
Februari  41.842 ton dan Maret 2012 sebanyak 39.158 ton. (henry)/C-i

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
