Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Monday, May 21, 2012

PG Sei Semayang Kehilangan Produksi 1.500 Ton

Medan. Akibat penggarapan lahan HGU oleh warga, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2 mengalami kerugian hingga berkisar Rp 12 miliar. Kerugian ini berasal dari penurunan produksi Pabrik Gula (PG) Sei Semayang untuk masa giling 2012. Tidak hanya itu, ribuan karyawan juga terancam PHK (pemutusan hubungan kerja). “Bagaimana tidak rugi, lahan yang digarap mayarakat itu berkisar 300 hektare. Nah, jika satu hektare lahan bisa menghasilkan 5 ton gula berarti kehilangan produksinya mencapai 1.500 ton.
Dengan harga jual gula sekira Rp 8.000 per kg, maka tingkat kerugian yang dialami pihak perusahaan dalam hal ini PTPN 2 dari Pabrik Gula Sei Semayang mencapai Rp 12 miliar. Itulah yang terjadi untuk musim giling tahun ini,” kata Ketua Serikat Pekerja (SP) Merdeka Kebun Sei Semayang Susianto kepada wartawan, Sabtu (19/5) di Medan.

Didampingi unsur Ketua SP Perkebunan Sarjana Barus, Eka Damayanti dan Ketua SP Merdeka bagian Pabrik Gula Sei Semayang Nurhidayatullah, Susianto mengatakan, untuk satu musim giling PG Sei Semayang memproduksi gula pasir antara 25.000 hingga 30.000 ton dari luas kebun tebu Sei Semayang 5.276,64 hektare.

Namun, kata dia, akibat kurangnya bahan baku, para karyawan juga mengalami pengurangan pendapatan. Itu karena pabrik gula stop lebih awal dari jadwal seharusnya. Para pekerja tidak lagi mendapat upah lembur. “Seharusnya awal Juli baru penggilingan selesai, namun karena kekurangan bahan baku, maka awal Mei lalu pabrik gula Sei Semayang sudah stop giling,” ujarnya.

Ditambahkan Nurhidayatullah, para pekerja PG Sei Semayang ada sekitar 800 orang yang saat ini mengalami pengurangan pendapatan karena tidak ada lembur. “Bagaimana nasib keluarga kami bila masalah ini terus berlanjut? Bukan tidak mungkin, tahun depan kebun Kuala Madu juga akan mengalami nasib yang sama bila bahan baku semakin berkurang,” kata dia.

“Kami juga terancam PHK karena lahan perkebunan yang kami kerjakan banyak digarap masyarakat. Hingga Awal Mei 2012 ada sekira 300 hektare yang digarap warga,” jelasnya lagi.
Tanaman tebu yang dirawat kata dia, dirusak penggarap dengan cara dibabat, diracun dan ada juga dijadikan tempat penggembalaan ternak. Akibatnya, bahan baku untuk pabrik gula Sei Semayang berkurang.

Susianto mengatakan, selain kehilangan upah lembur, para karyawan di lapangan yang jumlahnya sekira 6.000 orang juga merasa terancam oleh para penggarap. “Bagaimana kami bisa bekerja dengan nyaman, sementara ada kelompok yang mengintimidasi kami saat di lapangan,” ujarnya.
Dijelaskan Susianto, lokasi HGU PTPN II yang digarap warga ada di beberapa daerah yakni di Binjai Selatan (Bakti Karya) dan Binjai Timur (Tunggorono), sedangkan di wilayan Deli Serdang yakni di Mencirim, Kutalimbaru, Kampung Tanjung, Silebu-lebu dan Namorumbe.

Penggarapan ini katanya sudah berlangsung lama dan sudah dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkompeten, namun belum ada tindakan tegas. Bahkan akibat bentrok di lapangan antara penggarap dengan karyawan yang berupaya mempertahankan lahan HGU perusahaan, sudah ada jatuh korban. Seperti yang dialami karyawan, Suheri saat berpatroli di lapangan, dia diserang sekelompok orang.

Hingga kini, Suheri tidak berani kembali ke lapangan akibat trauma dan merasa terintimidasi. Akibat ketegangan yang terjadi di lapangan, karyawan tidak lagi nyaman bekerja. “Bila penggarapan terus terjadi, ribuan karyawan lapangan terancam kehilangan pekerjaan. Karyawan punya legalitas yang jelas dalam melaksanakan pekerjaannya, tapi karena ulah penggarap yang tidak punya legalitas, karyawan jadi korban,” kata dia.

“Dan bila itu berlanjut, apa yang harus kami perbuat? Kita tak ingin jatuh korban lebih banyak lagi, hendaknya pemerintah dan pihak-pihak yang berkompeten turun tangan menyelesaikan masalah ini hingga karyawan pun bisa bekerja kembali dengan nyaman dan tentram,” harap mereka. (junita sianturi)

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum