Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Monday, May 21, 2012

Di Tengah Kontroversi Rokok, Jember Mantapkan Diri Jadi 'Tobacco Center'

Jember - Di tengah kontroversi industri rokok, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memantapkan diri untuk menjadi pusat pertembakauan. Alokasi dana bagi hasil cukai digunakan untuk kepentingan yang langsung menyentuh petani tembakau.

"Kabupaten Jember merupakan pengekspor terbesar tembakau untuk Indonesia. Dari 34 persen ekspor dunia dari Indonesia, 25 persen dari Jember," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Totok Haryanto.
Sejak lama Jember dikenal sebagai eksportir tembakau Besuki na-oogst (NO) untuk bahan cerutu di Eropa. Namun saat ini, tembakau voor-oogst kasturi Jember juga mulai naik daun di pasar ekspor. "Jember dicanangkan jadi tobacco center, Insya allah tahun ini," kata Totok.

Pernyataan Totok tak berlebihan. Menurut data resmi dari Disbunhut tahun 2011, di Jember terdapat 2.613 hektare tanaman tembakau NO, 9.791 hektare VO kasturi, 1.663 hektare VO rajang, dan 182 hektare Virginia white burley. Khusus yang terakhir, tahun 2012 akan ada pengembangan.

"Pabrikan bekerjasama dengan petani dengan cara memberikan bantuan. Perjanjian kerjasama sekitar 400 hektare, dan petani diberi bantuan modal dan bibit untuk white burley," kata Totok. Kenaikan luas areal white burley diperkirakan akan menggeser lahan tembakau NO di beberapa kecamatan.

Dari sisi produksi, Jember memproduksi 37.676 ton tembakau NO, 108.975 ton VO kasturi, 14.942 ton VO rajang, dan 1.674,5 ton white burley. "Dengan variasi tanaman sedemikian banyak, Jember benar-benar jadi tobacco center," kata Totok.

Kendati produksi tembakau di Jember cukup besar, Totok selalu mengingatkan kepada petani agar tak terburu-buru menanam dalam jumkah berlebih. Ia khawatir, karena tertarik dengan besarnya keuntungan yang diraup tahun 2011, petani cenderung berlebihan menanam tembakau.

"Jangan sampai tahun 2012 terlena, sehingga menanam banyak terjadi over. Kita harus hati-hati, dan tahu berapa kemampuan gudang-gudang mau beli tembakau tersebut, sehingga kita bisa hitung butuh berapa hektare," kata Totok.

Tahun ini, menurut Totok, NO mengalami penurunan nilai di pasar jika dibandingkan kasturi. Ini dikarenakan ketidakjelasan harga dari eksportir kepada petani. "Ini berbeda dengan kesturi. Asosiasi VO Kasturi memberi analisis usaha tani kepada gudang (pabrikan). Jangan sampai membeli (dengan harga) di bawah (analisis) ini atau sama dengan ini, karena berarti membunuh petani," katanya. [wir](beritajatim.com)

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum