Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Tuesday, January 17, 2012

Teh PTPN IV Rugi

MEDAN-PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 4 selalu mengalami kerugian hingga Rp50 miliar per tahun dari perkebunan teh di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN 4 Ahmad Haslan Saragih dalam rapat dengar pendapat di Komisi B DPRD Sumut di Medan, Selasa 17 Januari 2012 mengatakan, kerugian itu muncul bukan karena rendahnya kualitas budi daya tanaman, melainkan disebabkan rendahnya harga jual komoditas tersebut di pasaran "Kondisi ini disebabkan tidak adanya peningkatan harga jual komoditas teh dalam 10 tahun terakhir serta tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan," katanya.
Selain itu, perubahan iklim yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir telah menyebabkan kualitas (inner quality) yang menjadi ciri khas teh Bah Butong di Sidamanik menurun.

Kondisi itu diperparah dengan banyaknya tanaman teh yang berada di Kabupaten Simalungun tersebut yang sudah tua sehingga tidak mampu menghasilkan daun yang berkualitas.

Karena itu, PTPN 4 berkeinginan untuk melakukan konversi lahan dengan mengubah areal yang berada di bawah 1.000 meter diatas permukaan laut (DPL) tersebut menjadi perkebunan sawit.

Proses konversi yang memberikan hasil yang lebih baik itu telah dilakukan di perkebunan teh di bah Birong Ulu di Kecamatan Jorlang Hataran dan perkebunan Marjadi di Kecamatan Panei.

Konversi yang dilakukan PTPN 4 di dua areal perkebunan teh yang berada di ketinggian 800 DPL tersebut telah memberikan peningkatan hasil yang signifikan bagi BUMN tersebut.

"Kalau (perkebunan teh Sidamanik) dikonversi, PBB Pemkab Simalungun akan bertambah," katanya.

Anggota Komisi B DPRD Sumut Brilian Moktar mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan rencana PTPN 4 tersebut karena perkebunan teh Sidamanik merupakan ciri khas Simalungun.

"Rambutan Binjai sudah hilang, mangga Parapat juga hilang. Apa teh Sidamanik juga akan dihilangkan?," katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku tidak dapat menerima alasan kerugian dalam produksi teh tersebut yang menjadi pertimbangan PTPN 4 untuk melakukan konversi perkebunan teh Sidamanik.

Menurut dia, China mampu menerima keuntungan yang cukup banyak dari produksi teh dengan penyajian yang modern dan promosi yang baik.

PTPN 4 diharapkan tidak terlalu "mendewakan" perkebunan kelapa sawit karena produksinya juga tidak terlalu menguntungkan jika hanya mengandalkan penjualan minyak mentah (crude palm oil/CPO) tanpa didukung industri turunan.

"Teh Sidamanik tidak harus dikonversi. Masih bisa dicari cara lain," katanya.(antara)/Eksp

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum