General Manager Wilmar, Tarmin, Jumat, mengatakan bahwa larangan "crude palm oil" (CPO) Indonesia masuk ke negeri Paman Sam tersebut belum membuat pihaknya bergeming, atau berdampak signifikan terhadap aktivitas ekspor CPO perusahaannya.
"Meski ada boikot CPO Indonesia ke Amerika, tapi tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas perusahaan. Sebab, ekspor ke Amerika hanya sebagian kecil, yakni 5 persen dari total produksi," katanya.
Dikatakan Tarmin, tujuan ekspor utamanya ke India, Pakistan, dan Tiongkok (China).
Dijelaskannya, produksi ekspor minyak kelapa sawit Wilmar termasuk tinggi dan turut berkontribusi besar menyumbangkan pajak penerimaan negara.
Selama 2011, misalnya, volume ekspor CPO Wilmar ke berbagai negara di belahan dunia sebanyak 6,5 juta ton.
"Intensitas aktivitas ekspor tersebut dilakukan di dua dermaga pelabuhan khusus di Kawasan Industri Dumai (KID) dan pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai," paparnya.
Selain CPO, kata dia, perusahaan raksasa ini juga mengekspor berbagai puluhan produk turunan minyak kelapa sawit, seperti minyak goreng dan bio diesel.
"Ekspor turunan CPO ini ada yang berbentuk produk belum jadi dan ada yang sudah jadi. Mengenai rencana ekspor minyak sawit tahun ini, kami prediksi tetap normal dan volume yang tidak jauh berbeda," kata Tarmin.
(dn/DN/bd-ant)BD-S
No comments:
Post a Comment