Medan. Dari hasil pertanaman 2011 seluas  11.200 hektare, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2 telah memproduksi  sebanyak 55.000 ton gula untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula di  Sumatera Utara (Sumut). Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan  pertanaman tahun sebelumnya seluas 9.800 hektare.
Manager Distrik Tebu  PTPN2, Edy Supryanto, mengatakan, dari hasil pertanaman tebu tahun 2011  produksi gula yang dimulai digiling ditahun ini akan mencapai sebanyak  850.000 ton tebu atau mencapai 55.000 ton gula. "Saat ini hasil tanaman  tahun kemarin sudah mulai panen dan akan digiling pada awal Februari  ini. Kita targetkan produksi gula mencapai 55.000 ton," ujarnya kepada  MedanBisnis, Selasa (31/1).
Dikatakannya, untuk pertanaman tahun  2012 yang dimulai pada pertengahan tahun ini diproyeksikan meningkat  meski belum mengetahui dengan pasti luas lahannya. Karena dengan  memiliki dua pabrik gula pabrik gula yakni Gula Sei Semayang dan  Kualamadu, maka produksi giling tebu terus ditingkatkan secara maksimal.
"Kedua  pabrik ini akan menghasilkan gula cukup besar dengan dukungan dari 5  kebun yakni Sei Semayang, Bulu Cina, Helvetia, Klumpang dan Saentis,"  ungkapnya.
Luas pertanaman tebu ditahun 2011 dan digiling ditahun  ini, kata Edy, terjadi peningkatan dibandingkan sebelumnya yakni dengan  luas 9.800 hektare dan produksi 48.000 ton serta meningkat dari tahun  2009 sebanyak 31.000 ton dengan luas pertanaman 8.585 hektare.
"Hal  ini menjadi prioritas manajemen untuk menambah produksi gula guna  memenuhi kebutuhan konsumsi di Sumut yang mencapai 210.000 ton,"  katanya.
Untuk penambahan luas lahan tanaman tebu, dijelaskan  Edi, dilakukan pada semua lahan PTPN2 yang sebelumnya dirampas  masyarakat. Meski memang tidak semua lahan bisa dilakukan karena  pengaruh iklim. Selain itu produktivitas tanaman hanya mencapai 87 ton  per hektare tebu dan 5,3 ton per hektare gula.
"Tidak semua lahan  bisa ditanami tebu, jadi hanya sekitar 11.000 hektare saja yang bisa  ditanami tebu. Kondisi ini memang akan membuat Sumut terus mengharapkan  pasokan gula dari propinsi lain bahkan impor dari luar negeri,"  tuturnya.
Selain itu, manajemen PTPN 2 juga akan menggunakan  varietas tanaman tebu baru yakni GNP 1 dan 2 serta sebelumnya sudah  memakai varietas Kidang Kencana dengan produktivitas 100 ton per hektare  tebu. "Untuk pengembangan kebun bibit kita saat ini sudah seluas 600  hektare dan semuanya digunakan pada pertanaman tebu di Sumut," jelas  Edi.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)  Sumut, impor gula mengalami kenaikan 84,75% atau dengan nilai US$ 67.886  juta pada periode Januari hingga November 2011 dibandingkan tahun  sebelumnya diperiode yang sama dengan nilai US$36.744 juta.
Kepala  BPS Sumut, Suharno mengatakan, nilai impor gula naik karena diikuti  peningkatan volume permintaan yakni dari 51.078 ton menjadi 88.394 ton.  "Tapi kalau dari data impor bulanan menurun 1,83% dengan nilai US$1.449  juta dibandingkan bulan Oktober 2011 senilai US$ 1.476 juta. Untuk  negara importir masih Thailand dan India," tuturnya. (yuni naibaho)/MB

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment