Permintaan itu disampaikan langsung di depan SBY pada saat peresmian
pabrik baru Tonasa V dan power plant 2 x 35 MW di Kabupaten Pankajene
dan Kepulauan (Pankep) Sulawesi Selatan, Rabu (19/2).
“Kami mohon kepada Bapak Presiden segera. Ada contoh ketiga
pembentukan holding BUMN yang nantinya bidang perkebunan. Mereka sampai
hari ini masih berdiri sendiri-sendiri,” kata Dahlan.
Dia berharap pembentukan holding BUMN perkebunan itu akan segera
mengikuti jejak dua holding BUMN, yaitu BUMN pupuk dan BUMN semen, yang
terbilang sukses dengan menunjukkan kinerja yang lebih bagus setelah
mereka melakukan sinergi.
"BUMN pupuk yang tadinya saling jegal dan berjalan sendiri-sendiri, kini mereka membangun sinergi dan berbagi pasar," ujarnya.
Begitu pula dengan holding BUMN semen yang berjalan sukses. Dahlan
menyebut Semen Indonesia (SI), yang di dalamnya ada Semen Gresik, Semen
Tonasa dan Semen Padang. Ketiganya kini telah menjelma menjadi
perusahaan multinasional dan terbesar di Asia Tenggara.
“Tahun lalu, Semen Indonesia telah mengalahkan pabrik semen asal
Thailand yang selama ini menjadi nomor satu di Asia Tenggara,” ujarnya.
Bahkan, dua tahun lalu SI berhasil ekspansi ke Vietnam dengan
mengambil alih pabrik Thang Long Cement. Hanya dalam tempo setahun,
Thang Long sudah membukukan laba.
“Pemasaran SI tidak hanya di Indonesia, tapi di lima negara Asia Tenggara lain seperti, Vietnam, Singapura, dan Laos,” katanya.
Dahlan juga mengungkapan dalam waktu dekat Semen Indonesia juga akan
berada di Myanmar. Emiten berkode SMGR itu bakal menandatangani
kerjasama operasional atau joint operational, seperti di Vietnam.
“Realisasinya satu atau dua bulan lagi,” kata Dahlan.
Menurut mantan Dirut PLN ini, Indonesia sangat berjasa dalam
pembukaan ekonomi Myanmar. Jadi, sayang bila nanti peluang ekonomi
Myanmar yang terbuka lebar itu, justru negara lain yang memanfaatkannya.
“Semen Indonesia terus melakukan upaya untuk segera punya pabrik di Myanmar dan titik positifnya sudah dekat,”ucapnya.
Saat ini, terdapat 14 PT Perkebunan Nasional (PTPN) yang tersebar di
seluruh Indonesia. Mereka mengelolah berbagai perkebunan, antara lain,
kelapa sawit, tebu, karet, kakao, kopi, dan teh.
Gagasan untuk membentuk holding BUMN perkebunan sebetulnya sudah
sejak lama dan bahkan lebih dulu ada sebelum rencana pembentukan holding
BUMN pupuk dan semen.
Gagasan itu terinspirasi dari gebrakan Malaysia yang menggabungkan beberapa perusahaan perkebunan yang dikuasainya.
Tetapi, nyatanya pembentukan holding BUMN pupuk dan semen sudah lebih dulu melenggang mulus dan sudah menemui keberhasilan.
Meski pembentukan holding BUMN perkebunan terkatung-terkatung sampai
saat ini, beberapa PTPN terus menunjukkan kinerjanya yang lebih baik dan
siap melantai ke bursa.
PTPN V dan VII telah mendapat lampu hijau dari Kementerian BUMN untuk
melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO)
pada tahun ini. Kemudian PTPN X kini berancang-ancang menerbitkan
obligasi.
Dahlan yakin dengan pembentukan holding perkebunan, sinergi diantara
PTPN akan berjalan dengan baik untuk mencapai kinerja yang lebih baik
pula.
Penulis: ROS/FEB
Sumber:Investor Daily
http://www.beritasatu.com/ekonomi/167222-dahlan-minta-sby-segera-bentuk-holding-bumn-perkebunan.html