Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Ali Asmar mengatakan inseminasi merupakan solusi terbaik untuk meningkatak produksi sapi lokal serta meningkatkan pendapatan peternak di Sumatra Barat.
“Keberadaan sapi pejantan di Sumbar sangat terbatas. Ini persoalan untuk meningkatkan produksi sapi lokal, padahal kebutuhan sangat tinggi,” ujarnya melalui rilis yang diterima Bisnis, Kamis (6/2/2014).
Inseminasi buatan secara komersil sudah dilakukan sejak 1975. Sistem perkawinan silang sapi tersebut dinilai mampu mendongkrak mutu genetis dan produktifitas sapi lokal melalui pemulihan (grading-up).
Dia mengatakan selama tiga tahun terakhir Pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah menyebarkan ternak sapi sebanyak 5.543 ekor kepada petani ternak. Dari data sensus pertanian 2013, populasi ternak sapi patang sebanyak 326.674 ekor, sapi perah 671 ekor, dan kerbau 86.330 ekor.
“Jumlah itu belum mencukupi kebutuhan sapi di Sumbar, yang juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sapi di provinsi tetangga,” katanya.
Kepala Dinas Peternakan Sumbar Erinaldi menyebutkan setiap tahun mereka memberikan bantuan ternak sapi kepada petani untuk mendongkrak produktifitas sapi lokal.
“Setiap tahun sekitar 300 kelompok tani selalu kami beri bantuan sapi. Jumlahnya sekitar 1.600 ekor. Program ini digulirkan setiap tahun,” paparnya