Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, February 21, 2014

Indonesia Diharapkan Tingkatkan Ekspor CPO ke Turki

Sejumlah pekerja memuat hasil panen tandan buah segar perkebunan plasam kelapa sawit di wilayah Desa Tawan Jaya
(Foto : Beritadaerah.com)
Pemerintah Turki mengharapkan Indonesia lebih meningkatkan volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) ke negara tersebut.

Permintaan CPO Turki sangat tinggi, di mana selama ini mereka mengimpor dari Malaysia tapi belum cukup. Oleh karena itu mereka membuka peluang untuk Indonesia.


Selain berpotensi sebagai pasar CPO Indonesia, Turki juga bisa sebagai “batu pijakan” ekspor minyak sawit Indonesia ke negara-negara Balkan.  Apalagi, ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa selalu mendapatkan hambatan sehingga Turki maupun negara Balkan layak dilirik sebagai pasar baru.

Selain membuka peluang peningkatan ekspor, Turki juga menawarkan Indonesia membuka kantor pusat dagang CPO di negara tersebut.

Volume perdagangan Indonesia-Turki sendiri masih dapat ditingkatkan.  Apalagi, pimpinan k
edua negara sepakat meningkatkan kerjasama perdagangan hingga mencapai volume 5 miliar dolar AS.

Terkait dengan kerjasama di bidang pertanian, kedua negara, Indonesia dan Turki, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) ketika Presiden SBY berkunjung ke Turki beberapa waktu lalu.

Dan sebagai tindak lanjut, perlu dibentuk kelompok kerja (working group) agar MoU tersebut dapat segera diimplementasikan.

Sementara itu, kalangan industri sawit Indonesia optimistis target produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang ditetapkan pemerintah, 40 juta ton, pada 2020 bisa tercapai. Target tersebut dapat terealisasi apabila program peremajaan (replanting) kebun sawit berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Saat ini setidaknya ada sekitar 2 juta hektare (ha) lahan kebun sawit milik rakyat yang produktivitasnya masih di bawah 2 juta ton per ha per tahun. Sementara rata-rata produktivitas sawit nasional sekitar 3,7 ton, masih di bawah rata-rata produktivitas kebun sawit Malaysia yang mencapai 4,7 ton per ha.

Replanting diharapkan dapat meningkatkan produktivitas di angka 6 ton per ha. Upaya itu bukan tidak mustahil bisa tercapai, sebab, produktivitas kebun sawit milik perusahaan swasta ada yang mencapai 7,5 ton per ha.

Apabila kebun seluas 2 juta ha bisa ditingkatkan produktivitasnya menjadi 5 ton, maka akan mendapatkan tambahan produksi sekitar 6 juta ton.  Tambahan itu baru akan dirasakan lima tahun mendatang, apabila replanting tersebut dilaksanakan tahun ini.

Upaya replanting tidak hanya pada penggantian tanaman sawit yang sudah tua, tapi harus menerapkan praktik pertanian yang baik (good agriculture practices/ GAP), seperti menggunakan benih dari sumber resmi yang berkualitas dan pemupukan dengan baik.

Indonesia juga memberlakukan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas para petani sawit swadaya. Sertifikasi ini harus dimaknai sebagai keinginan baik pemerintah, di mana isunya sekarang bagaimana petani swadaya bisa bersama-sama meningkatkan produktivitas.

Melalui sertifikasi ISPO diharapkan produktivitas petani swadaya meningkat, sekaligus meningkatkan nilai jual hasil perkebunannya. Meskipun demikian, sertifikasi bagi petani swadaya akan dilakukan bertahap. Pada 2014, pemerintah akan fokus mendorong seluruh perusahaan besar untuk memperoleh sertifikasi ISPO.

Selanjutnya perusahaan besar yang telah memperoleh sertifikat ISPO akan didorong untuk membantu petani plasma mendapatkan sertifikasi tersebut. Setelah itu baru dilakukan sertifikasi petani swadaya atau petani independen.

Sertifikasi ISPO adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.


 (Berita Daerah – Nasional)
(et/EA/BD)
Pic: ant

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum