Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Thursday, February 20, 2014

Diselimuti Kabut Asap Keindahan Danau Toba Tak Terlihat

KABUT ASAP: Sejumlah wisatawan lokal melihat kabut asap yang menyelimuti Danau Toba dari puncak Panorama Sipinsur. (FOTO: HORDEN SILALAHI/ Metro Tapanuli)
KABUT ASAP: Sejumlah wisatawan lokal melihat kabut asap yang menyelimuti Danau Toba dari puncak Panorama Sipinsur. (FOTO: HORDEN SILALAHI/ Metro Tapanuli)
HUMBAHAS – Selain Kota Tarutung dan wilayah lainnya di Taput, kabut asap juga sudah mulai menyelimuti kawasan Danau Toba. Tak pelak, keindahan panorama pebukitan dan keindahan danau itu tertutupi oleh asap yang semakin hari semakin tebal.


Tak terkecuali panorama Danau Toba yang tertutup kabut asap, objek wisata Sipinsur, Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan juga mengalami hal yang sama.

Amatan METRO, Rabu (19/2) dari puncak panorama Danau Toba, Sipinsur, keindahan Danau Toba tidak kelihatan lagi. Termasuk Pulau Sibandang yang masuk ke Kecamatan Muara, Taput.

”Biasanya kalau kita memandang dari puncak Sipinsur, keindahan Danau Toba sangat menakjubkan. Dari sana kita bisa melihat Pulau Sibandang, pemukiman serta hamparan persawahan di Kecamatan Muara,” ujar M Hutasoit (37), warga Kecamatan Lintongnihuta, Rabu (19/2).

Sementara itu Bupati Humbahas Maddin Sihombing yang kebetulan menghadiri acara temu pers dengan sejumlah wartawan di objek wisata tersebut juga sangat menyayangkan adanya kabut asap itu.

”Pertemuan kita di objek wisata ini seyogianya untuk melihat langsung panorama keindahan Danau Toba. Tapi sangat disayangkan kabut asap kiriman dari Riau ini sampai ke sini,” ujar Maddin.
Terpisah, M Sianturi (47), warga Paranginan mengatakan, seminggu terakhir kunjungan wisatawan ke objek wisata itu berkurang akibat kabut asap.

“Biasanya, kalau hari Sabtu atau Minggu jumlah pengunjung lumayan yang datang. Tapi mulai minggu lalu sejak kabut asap, jumlahnya agak berkurang. Biasanya wisatawan bertujuan melihat keindahan Danau Toba sambil mengabadikan foto,” ujar Sianturi dan berharap kabut asap itu segera berakhir.

”Harapan kami, khususnya warga Desa Pearung, Paranginan ini, kabut asap itu segera berakhir. Karena setiap hari Sabtu dan Minggu warga kami berjualan di lokasi objek wisata itu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kabid Data dan Informasi Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Sumut Hendra Swarta saat dihubungi METRO, Selasa (18/2) mengatakan, sesuai pantauan satelit, arah angin yang membawa kabut asap diperkirakan dari Madina dan Riau.

“Kalau dari arah angin, kabut asap yang sampai ke Tapanuli itu diperkirakan dari Madina dan Riau. Karena di kedua wilayah itu terdapat titik hot spot (panas) paling bayak sesuai pantauan satelit,” ujar Hendra.

Dia menyebut, titik hot spot di Sumut terdapat 21 titik dan 10 di antaranya berada di Madina.  ”Kalau di Sumut, Kabupaten Madina yang paling banyak memiliki titik hot spot. Kalau di Riau mencapai 87 titik hot spot hingga saat ini,” sebutnya. (hsl/mer)METROSIANTAR.com,

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum