MUKOMUKO : Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi
Bengkulu, bertahap mengganti komodoti andalan petani setempat dari
tanaman kelapa sawit menjadi karet.
"Kita mulai dari
sekarang, seperti mengurangi bantuan bibit sawit kepada petani dan
memperbanyak bantuan karet," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian,
Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Wahyu
Hidayat, di Mukomuko, Sabtu 1 Februari 2014.
Ia mengatakan hal
itu menjawab pertanyaan mengenai alasan pemerintah setempat membelikan
sedikit bantuan bibit sawit ketimbang bibit karet untuk kelompok tani di
daerah itu.
Wahyu Hidayat menyebutkan, sesuai juknis bantuan
bantuan bibit perkebunan tahun 2014, tanaman sawit hanya sebanyak 5.000
batang dan bibit karet sebanyak 33.000 batang.
Pengurangan
bantuan bibit sawit tersebut, kata dia, guna mendukung program
Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan yang sebelumnya
menerapkan moratorium tanaman kelapa sawit.
Menurut dia, program
tersebut sangat sesuai diterapkan di daerah itu karena hampir mayoritas
lahan masyarakat banyak ditanami kelapa sawit, belum lagi lahan
perkebunan perusahaan.
Ia menerangkan, jika tahun ini dikurangi
bantuan bibit sawit, kemungkinan tahun selanjutnya ditiadakan dan
diganti bantuan bibit karet.
"Petani kita juga sudah mulai
tertarik berkebun karet dari usulan proposal kelompok tani yang
mayoritas minta bibit karet," ujarnya. (ant)(EKSPOSnews)