Jakarta . PT
Pertamina (Persero) mengandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV untuk
mengembangkan bisnis biofuel terintegrasi. Kedua BUMN ini juga berencana
membentuk anak perusahaan yang khusus mengurusi biofuel. |
Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Risiko M. Afdal
Bahaudin mengatakan, kerjasama kedua BUMN ini akan diawali dengan
pelaksanaan studi bersama untuk pengembangan bisnis biofuel. "Pada tahap awal, kapasitas produksi biofuel akan dimulai dengan 10.000 barel per hari. Dengan kerjasama ini, menunjukkan bukti komitmen perusahaan terhadap upaya pemanfaatan sumber daya energi terbarukan di dalam negeri sehingga impor BBM dapat dikurangi," kata Afdal dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/2). Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PTPN IV Mamed Wiramihardja menambahkan, kerjasama tersebut akan mengintegrasikan bisnis hulu dan hilir perkebunan sawit. Selain itu, kerjasama ini memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional melalui produksi biofuel. "Agar meminimalisir risiko bisnis karena fluktuasi harga, perlu adanya pembentukan satu anak perusahaan yang bergerak dari hulu (kebun) sampai ke hilir (produk akhir). Sehingga nanti produknya bukan crude palm oil (CPO), tetapi green diesel atau biofuel," ujar Mamed. Menurut Memed, studi bersama yang akan dibuat akan mengarah pada pembentukan anak perusahaan tersebut. Diperkirakan studi bersama selesai pada April 2014, dan jika disepakati bersama, Juni 2014 sudah bisa dieksekusi. Saat ini, produksi CPO PTPN IV mencapai sekitar 2.500 ton per hari. Diperkirakan, dalam 10 tahun ke depan, produksi CPO PTPN IV mencapai 3.500 ton per hari.(dtf)MB |