Perkebunan kelapa sawit menyumbang sekitar 12 persen per tahun untuk pendapatan atau PDRB Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Perkebunan Jambi, Tagor Mulia Nasution, di Jambi,
Selasa mengatakan, perkebunan sawit menyumbang PDRB Jambi rata-rata 12
persen per tahun.
Pemerintah Provinsi Jambi saat ini mengandalkan komoditi kelapa
sawit untuk mensejahterakan petani atau masyarakat dan menjadi andalan
pertumbuhan ekonomi wilayah.
Luas lahan kelapa sawit di provinsi Jambi berdasarkan data terakhir
2008, tercatat seluas 484.137 hektar yang terdiri dari perkebunan
rakyat swadaya dan plasma seluas 316.480 hektar atau 65,37 persen.
Kemudian perkebunan besar negara seperti PTPN VI memiliki luas
lahan 18.620 hektar (4,15%) dan perkebunan besar swasta 149.037 hektar
(30,78%).
Dari luasan kebun kelapa sawit itu perkebunan besar swasta di
dominasi oleh perusahaan seperti Sinar Mas Grup, Bakri Plantantion Grup,
Gudang Garam Grup, Sari Aditya Loka Grup, Asian Agri Grup, dan Wilmar
Grup.
Sementara itu, untuk produksi CPO yang tercatat pada 2008 sebanyak
1.203.433 ton, yang berasal dari kebun rakyat atau petani plasma
ditambah dengan swadaya murni dan parsial sebesar 730.955 ton, BUMN
62.838 ton dan perkebunan besar swasta sebesar 409.640 ton.
Untuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) hingga tahun 2008 sebanyak 31 unit
dengan 26 perusahaan perkebunan dan satu unit pabrik atau industri
pengolahan kernel.
Tagor mengatakan, kelapa sawit masuk ke wilayah Provinsi Jambi
tidak teridentifikasi dengan baik namun kelapa sawit baru di budidayakan
oleh petani dan pelaku usaha pada pertengahan tahun 1980- an.
(es/ES/bd-ant)