Medan. Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, mulai 1 Juli 2012, minyak
sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang diproduksi seluruh PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) akan dipasarkan melalui PTPN3.
"Kita akan membuat satu
holding lagi khusus menangani pemasaran CPO. Jadi, tidak ada lagi
pemasaran dilakukan oleh masing-masing perkebunan negara, semuanya sudah
satu pintu, yakni melalui PTPN3. Dan, itu akan berlaku mulai 1 Juli
nanti," kata Dahlan Iskan kepada wartawan, usai menyaksikan
penandatangan MoU Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis
Koorporasi (GP3K) antara PTPN 3, PT Sang Hyang Seri (SHS) dan Induk
Koperasi Kelompok Tani Nelayan Andalan (Inkoptan), akhir pekan lalu di
halaman Kantor Direksi PTPN3, Jalan Sei Batanghari, Medan.
Selama
ini, kata Dahlan, pemasaran CPO dilakukan lewat kantor pemasaran
bersama (KPB). Namun, pemasaran itu dinilainya kurang efektif dan kurang
memberikan nilai jual lebih pada CPO perkebunan negara. Apalagi, CPO
yang diproduksi PTPN tidak semuanya dipasarkan lewat KPB.
Misalnya,
kata Dahlan, PTPN2, produksi CPO nya 100 ton, tetapi yang masuk ke KPB
hanya 75%. Sisanya, dipasarkan sendiri oleh PTPN2. Begitu juga dengan
PTPN lainnya. "Nah, inikan tidak efektif. Jadi, dengan adanya holding
pemasaran ini, seluruh CPO yang diproduksi PTPN wajib disetorkan 100% ke
holding yang dalam hal ini ke PTPN3. Untuk selanjutnya, PTPN3 lah yang
memasarkannya," kata Dahlan.
Dengan begitu, kata dia, volume
penjualan akan lebih besar dan posisi tawar menjadi lebih tinggi. "Dan,
yang tak kalah penting adalah kita akan lebih mudah mengontrol pemasaran
CPO tersebut," ucap Dahlan.
Sentralisasi Pengadaan Pupuk
Dahlan
juga mengatakan, mulai 1 Juli 2012, pengadaan pupuk untuk perkebunan
milik negara akan dilakukan secara sentralisasi. "Kita juga akan membuat
holding khusus yang menangani pupuk ke perkebunan negara mengingat
persoalan pupuk selama ini cukup besar, baik harga maupun volume," kata
Dahlan.
Dengan adanya holding ini, kata Dahlan, konsumen dalam
hal ini pihak perkebunan bisa mendapatkan harga yang lebih baik (murah)
serta pelayanan lebih baik. "Tapi, semuanya, masih dalam penggodokan.
Siapa nanti yang menanganinya masih dalam pembahasan. Namun, rencananya,
tanggal 1 Juli nanti, semuanya sudah berjalan," kata Dahlan Iskan. (
junita sianturi)/MB