Eksportir Karet Tunggu Perkembangan Harga di Pasar Internasional
MEDAN : Eksportir karet masih hati-hati melakukan
transaksi meski harga ekspor karet SIR20 di bursa Singapura bergerak
naik menjadi 2,861 dolar AS per kilogram dari pekan lalu yang masih
2,849 dolar AS."Ya, eksportir masih terus melakukan 'wait and see' setelah terjadi fluktuasi harga komoditas itu yang sangat cepat dan besar," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Jumat 15 Juni 2012.
Di bursa Singapura, pada tanggal 14 Juni, harga SIR 20 untuk pengapalan Juli ditutup sebesar 2,861 dolar AS per kg dan naik lag di Agustus yang 2.872 dolar AS per kg.
Sebelumnya, harga karet di tanggal 11 Juni tinggal 2,849 dolar AS per kg setelah pada 27 April masih 3,648 dolar AS.
Eksportir masih yakin harga jual masih terus berfuktuasi sebagai dampak masih belum berakhirnya krisis ekonomi khususnya di Eropa.
Pengusaha memperkirakan, harga karet yang di bawah 3 dolar AS per kg itu masih berkepanjangan atau minimal hingga Juli.
Harga SIR 20 hingga Juli diperkirakan di kisaran 2,80an dolar AS per kg, katanya.
Dia menjelaskan, harga ekspor karet sebelumnya bisa menguat hingga 4 dolar AS per kg karena dipicu pembelian yang meningkat dari China.
Akan tetapi, belakangan ini ekonomi China tampak juga melesu sebagai dampak krisis di AS dan khususnya Eropa yang masih berkepanjangan.
Pedagang karet di Sumut, M.Harahap, menyebutkan, harga jual bahan olah karet di pabrikan, pekan ini naik sedikit atau sudah di kisaran Rp23.000-Rp24.000 per kg setelah sebelumnya anjlok Rp21.00-Rp22.000 per kg.
Meski sudah naik, harga bahan baku karet itu masih di bawah harga April yang Rp29.000-Rp31.000 per kg.(antara)/Eksp