Harga Kopi Berjangka Kembali Menguat
Harga Kopi yang diperdagangkan di ICE Futures ditutup menguat (26/06).
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan September
mengalami kenaikan sebesar 2.85 sen (1.83%) dan ditutup pada posisi
1.5875 dolar per pon. Harga kopi menguat di tengah kenaikan pada
sebagian harga komoditas lain. Kenaikan harga komoditas ini terjadi
akibat dorongan yang bersifat teknikal. Ekspor Kopi Vietnam diprediksi
pada bulan Juni akan mengalami kenaikan menjadi 190.000 ton atau 3,17
juta kantong dari 67.300 ton pada Juni tahun lalu. Sementara itu ekspor
Kopi Robusta asal Kamerun pada bulan Mei mencapai 11.755 ton atau
mengalami penurunan 46,26 persen dari 21.872 ton diekspor selama periode
yang sama tahun lalu. Penurunan ekspor karena banyak petani yang
menahan untuk menjual kopi kepada eksportir karena masih menunggu
kenaikan harga.
Sementara itu, di Bengkulu harga Kopi mengalami penurunan. Harga Kopi
berada pada level harga Rp 15.750 per kilogram dari harga sebelumnya Rp
16.000 per kilogram. Di Lampung harga Kopi Robusta berada pada level
harga Rp17.000 per kilogram di tingkat pedagang pengumpul, sedang
harganya di tingkat petani berkisar Rp15.000-Rp16.000 per kilogram.
Produksi kopi Indonesia menurut AEKI pada 2011 mencapai 709 ribu ton di
lahan seluas 1,3 juta hektare yang terdiri atas produksi kopi arabika
sebanyak 155 ribu ton di areal seluas 296 ribu hektare sedangkan kopi
robusta sebanyak 553 ribu ton di lahan seluas 1,01 juta hektare. Pada
2011 terjadi peningkatan nilai ekspor kopi Indonesia sebesar 26 persen
dari 846 juta dolar AS pada 2010 menjadi 1,06 miliar dolar AS pada 2011,
namun volume ekspor turun 21 persen dari 447,5 juta ton pada 2010
menjadi hanya 352 juta ton pada 2011. Negara tujuan ekspor terbesar dari
sisi nilai adalah Amerika Serikat yaitu menyumbang 24 persen dari total
nilai ekspor yaitu 252 juta dolar AS dengan volume ekspor 45 juta ton,
namun dari sisi volume ekspor negara terbesar adalah Jepang yaitu
sebanyak 55,5 juta ton atau 16 persen dari volume ekspor dengan nilai
168 juta dolar AS.