BENGKULU - Para petani kelapa sawit di Provinsi 
Bengkulu sejak sepekan terkahir mengeluh karena harga jual hasil panen 
tandan buah segar (TBS) mereka terus menurun, sehingga petani merugi. 
“Harga TBS di tingkat petani saat ini anjlok berkisar  Rp900-Rp1.000/kg 
dari sebelumnya mencapai Rp1.500/kg, kata seorang petani sawit Yahyo 
kepada Antara.
Ia mengatakan, jika harga TBS di Bengkulu terus bergerak turun, 
menyebabkan sebagian besar kebun rakyat akan diterlantarkan dan tidak 
terurus karena biaya perawatan tidak seimbang dengan harga jual TBS.
Turunnya harga sawit di Bengkulu diduga banyaknya TBS dari luar 
Bengkulu yang dijual ke pabrik di daerah itu. Akibatnya setiap pabrik 
pengolahan sawit memiliki stok bahan baku melimpah, sehingga mereka 
kewalahan untuk mengolahnya sekaligus berdampak pada harga sawit lokal.
TBS dipasok ke berbagai pabrik pengolahan kelapa sawit di Bengkulu 
hingga saat ini didatangkan dari wilayah Sumatra Barat dan Jambi. 
Biasanya pihak pabrik memprioritaskan buah kelapa sawit petani lokal, 
namun akibat banyaknya pasokan buah sawit dari luar Bengkulu mereka 
kewalahan.
Ketua Gabungan Petani Sawit Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, 
Khairul Siregar minta semua pihak untuk mengawasi dampak turunnya harga 
TBS pada tingkat petani yang saat ini berkisar Rp 900 – Rp1.000/kg. 
Sedangkan harga sawit pada tingkat pabrik di Mukomuko saat ini tinggal 
Rp1.150 dari sebelumnya sebesar Rp1.350/kg.(Fathan)
Last Updated on Friday, 15 June 2012 07:35
http://www.infosawit.com/index.php?option=com_content&view=article&id=111:petani-sawit-bengkulu-keluhkan-anjloknya-harga-tbs&catid=25:lintas-update-latest

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
