Eksistensi industri pro-poor, pro-growth dan pro-job, maka hilirisasi sektor ini digenjot secara berkelanjutan (sustainable).
"Memberikan
 dampak sosial dan ekonomi positif bagi masyarakat sekitar," ungkap 
Ketua Umum GAPKI, Joefly Bachroeny di Jakarta, Selasa (19/6/2012).
Diakui memang. Industri kelapa sawit Indonesia menghadapi tantangan berat ke depan.
Maka itu pihaknya meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan mendukung perkembangan sektor ini.
"Kami
 berharap pemerintah mengeluarkan regulasi yang mendukung industri sawit
 dari aspek fiskal dan perpajakan, serta dalam aspek perdagangan, 
terutama perdagangan internasional," tambahnya.
Produksi CPO (minyak sawit mentah) Indonesia hingga akhir 2011 lanjutnya, mencapai 23,5 juta ton.
"Dari
 jumlah tersebut 16,5 juta ton di jual di pasar ekspor. Kami berharap 
kinerja yang baik tahun lalu tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan 
pada tahun-tahun berikutnya," ujarnya.
Sebelumnya,
 Ditjen Bea Cukai menyebutkan penerimaan negara dari bea keluar (BK) 
periode Januari–Mei 2012 jeblok menyusul peralihan komoditi ekspor dari 
minyak kelapa sawit (CPO) menjadi RBD Palm Olein.
“Penerimaan
 bea keluar  Rp8,98 triliun. Di bawah target RAPBN-P 2012  sebesar 
Rp9,66 triliun,” kata Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan 
Cukai Kushari Suprianto, saat diskusi bersama wartawan di Bogor, akhir 
pekan seperti dikutif dari situs Kementerian BUMN, Minggu (16/6/2012). (iskandar/rapi)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
