BANDA ACEH : Dalam tempo 
dua tahun ke depan, petani kakao Aceh diupayakan akan mampu meperoleh 
sertifikasi dari lembaga sertifikasi internasional. Hal itu dimaksudkan 
agar eksportir dari berbagai belahan dunia internasional tidak ragu 
membeli atau berbisnis kakao di wilayah penghasil kakao ketiga terbesar 
di Indonesia itu.
Target tersebut sesuai hasil pertemuan reguler-V pengurus, petani 
dan pedagang kakao Aceh pada Selasa (12/6) di Banda Aceh. Hal itu 
dikatakan Ketua Forum Kakao Aceh Hasanuddin Darjo kepada Media 
Indonesia, Rabu (13/6).
Hasanuddin mengatakan untuk bisa memperoleh sertifikasi 
internasional itu, petani Aceh telah memenuhi beberapa syarat. Di 
antaranya adalah sudah bagus memelihara tanaman kakao, telah bisa 
mengetes kadar air dan sudah mampu memperlakukan keseragaman biji.
"Dari semua syarat untuk mendapat sertifikasi internasional, 70% di 
antaranya sudah dimiliki petani Aceh. Mudah mudahan lembaga sertifikasi 
internasional bersedia bermitra dengan forum kakao Aceh," kata 
Hasanuddin yang juga Sekretaris Pemerintah Kabupaten Tenggara.
Untuk itu, pihaknya sekarang terus melakukan berbagai upaya 
pelatihan dan pembinaan dengan bekerja sama dengan lembaga donor seperti
 Swisscontack. 
Dengan ini petani, pedagang dan penampung kakao di Aceh lebih cerdas menjaga peningkatan mutu.
"Kalau sudah memiliki standar sertifikasi internasional, para 
ekportir dan pasar dunia tidak ragu lagi membeli kakao Aceh. Kami juga 
sudah mampu bersaing di tingkat pasar dunia," tambah Azmil Umur, Manager
 Operasional Forum Kakao Aceh. (micom)/Eksp

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
