Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, June 15, 2012

Harga Karet Melandai, Ekspor Sumut Turun 37,02%

Medan. Penurunan harga karet yang dipengaruhi melemahnya perekonomian dunia juga membuat permintaan buyer sepi. Bahkan, sepanjang Januari-April 2012 nilai ekspornya turun hingga 37,02%. Selain itu, ketidakpastian pemulihan ekonomi Eropa, terutama Yunani serta penurunan harga minyak dunia, juga turut memengaruhi harga karet di pasaran.
Menurunnya nilai ekspor karet ditandai terus melandainya harga di bursa Singapura, dimana untuk pengapalan Juli 2012 seharga US$ 2,86 per kg, Agustus US$ 2,87 per kg, September US$ 2,88 per kg, dan Oktober US$ 2,88 per kg. Harga karet pada pengiriman Juni masih sebesar US$ 3,25 per kg. Namun, ini juga sudah mengalami penurunan dari US$ 3,43 per kg untuk pengapalan akhir Mei 2012 di bursa Singapura.  Sedangkan harga bahan olahan karet (bokar) pabrikan pada Juni sebesar Rp 23.300 - Rp 25.300 per kg. Bahkan pada pengapalan 1 Juni 2012 harga bokar senilai Rp 25.400 - Rp 27.400 per kg. Namun harga ekspor karet alam Indonesia yang terus melandai mendorong harga bokar di pabrikan Sumut anjlok menjadi Rp 21.000 hingga Rp 23.000 per kg.

Sekretaris Gabungan Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengungkapkan, lambannya pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa  mempengaruhi permintaan industri ban di luar negeri menjadi berkurang. Harga jual yang mengalami penurunan ini berdampak negatif pada petani, yang mayoritas 80% adalah kebun rakyat.

Dia memperkirakan, pada triwulan II 2012, tidak akan jauh berbeda dengan triwulan I-2012, baik harga maupun produksi karet. Apalagi jika dikaitkan dengan keadaan cuaca belakangan ini, paling tidak volume ekspor diperkirakan masih menurun. Selain itu, tanda-tanda peningkatan harga juga belum terlihat aibat tekanan krisis ekonomi global.  "Cuaca memang cukup berpengaruh terhadap produksi terutama karena pada saat hujan datang, konsekuensinya petani tidak dapat menderes. Karena ketika dideres nanti, karetnya akan terbawa oleh air hujan. Jadi kalau mau kuantifikasi berapa, juga harus melihat jumlah hari hujan juga," kata Edy, di Medan, Kamis (14/6).

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut merilis, nilai ekspor komoditas karet sepanjang tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 37,02% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain disebabkan menurunnya harga ekspor, permintaan terhadap salah satu komoditas unggulan ini dari buyer (pembeli) luar negeri juga turun.

Nilai ekspor karet dan barang dari karet mencapai US$ 831,335 juta dengan volume 226.635 ton pada Januari-April atau turun 37,02% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu dengan nilai US$ 1,32 miliar dan volume 269.885 ton. Kepala BPS, Suharno, mengungkapkan, komoditas karet dan barang dari karet memang terus menunjukkan tren penurunan, baik itu nilai maupun volumenya. "Untuk negara tujuan ekspor karet dan barang dari karet Sumut masih Jepang, Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Kanada dan negara lainnya," katanya.

Negara tujuan terbesar ekspor komoditas ini, yakni Jepang dengan nilai US$ 192,837 juta dan volume 53.933 ton atau turun 31,83% dibandingkan tahun lalu senilai US$ 282,892 juta dan volume 56.693 ton. Kemudian disusul AS senilai US$ 108,479 juta dan volume 26.659 ton atau turun 30,8% dibandingkan 2011 senilai US$ 156,772 juta dan volume 31.551 ton. Sementara China US$ 73,610 juta dengan volume 20.345 ton, Korea Selatan senilai US$ 49,043 juta dengan volume 13.685 ton atau turun 29,19% dari tahun lalu yang mencapai US$ 69,261 juta dan volume 13.919 ton, dan Kanada senilai US$ 32,749 juta dan volume 9.119 ton.

Selain mengekspor karet dan barang dari karet, sepanjang tahun 2012, Sumut juga tetap menerima impor senilai US$ 46,780 juta dan volume 23.679 ton. Namun berbeda dengan ekspor yang mengalami penurunan, impor Sumut karet dan barang dari karet justru mengalami kenaikan 15,04% dibandingkan tahun lalu senilai US$ 40,665 juta dan volume 21.199 ton. Negara pengimpor karet dan barang dari Indonesia adalah Malaysia, China, Jepang, Thailand dan Korea Selatan serta negara lainnya. (elvidaris simamora)/MB

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum