Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Tuesday, June 12, 2012

Permintaan Ekspor Kakao Sumut Lesu

Medan. Realisasi ekspor kakao (coklat) di Propinsi Sumut pada Januari-April 2012 susut (melemah) sekitar 20,74% dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Lesunya permintaan ini disebabkan krisis finansial yang melanda negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS) sehingga negara tujuan dipusatkan ke negara ASEAN dan Asia. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, mengungkapkan, volume dan nilai ekspor biji coklat selama Januari-April turun juga karena panen yang kurang baik dan makin banyak biji coklat yang diolah menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri.
"Ekspor biji coklat turun. Selain karena panen tahun ini memang kurang baik, biji coklat yang ditampung dan diolah dalam negeri juga makin banyak," ujarnya, Senin  (11/6).

Menurut data yang dirilis BPS, pada periode Januari-April 2012, realisasi nilai ekspor turun 20,74% dari US$ 51,235 juta menjadi US$ 40,607 juta. Begitu juga dengan realisasi volume ekspor coklat periode Januari-April 2012 yang turun dari 17.180 ton menjadi 16.636 ton.

Sementara itu, data BPS juga menunjukkan, devisa yang dihasilkan dari ekspor biji coklat hanya sebesar US$ 123,828 juta sepanjang tahun 2011 dan turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 163,909 juta. Penurunan nilai juga dipengaruhii pada penurunan volume ekspor biji coklat yang turun dari 147.437 ton menjadi 140.368 ton.

Sedangkan negara yang meminta biji kakao Sumut yaitu Malaysia, Singapura, China, Prancis, Spanyol dan Amerika Serikat. "Negara-negara tersebut memang banyak membutuhkan bahan baku kakao dari Sumut untuk pengolahan industri coklat di sana," jelasnya.

Tercatat, ekspor kakao terbessar ke Malaysia senilai US$ 17,333 juta dan volume 7.737 ton, atau turun 19,08% dibandingkan tahun lalu yang mencapai US$ 21,421 juta dan volume 7.422 ton. Selanjutnya, ke Singapura senilai US$ 9,984 juta dan volume 4.455 ton. Asosiasi Eksportir Kakao Sumut, Andryanus, membenarkan turunnya ekspor biji coklat ini. Katanya sepanjang tahun 2012, musim panen tidak begitu banyak. "Selain itu, pasaran di luar negeri memang lagi turun. Harga lokal kini lebih mahal dibanding ekspor, sehingga biji coklat lebih banyak dijual di pasar domestik," katanya.

Selain biji kakao, ekspor sejumlah komoditas Sumut juga mengalami penurunan seperti karet dan barang dari karet, minyak atsiri, teh dan hortikultura yang mencakup cabe kering, kecang tanah, asam jawa dan bibit tanaman.

Pencapaian nilai ekspor Sumut sepanjang tahun 2012 yang menembus US$ 3,49 miliar dengan volume 2.670.332 ton mengalami penurunan sekira 5,77% dibandingkan capaian ekspor tahun lalu senilai US$ 3,708 miliar dan volume 2.207.263 ton. Turunnya nilai ekspor ini karena buyer menahan order sejumlah komoditi Sumut terutama dari sektor pertanian, industri, pertambangan dan penggalian, akibat masih belum pulihnya ekonomi Eropa dan AS. (elvidaris simamora)/MB

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum