Medan. Harga minyak sawit mentah atau
crude palm oil (CPO) di dalam negeri terus melemah atau tinggal Rp8.408
per kilogram. Hal ini disebabkan turunnya permintaan dan harga jual di
pasar internasional.
"Melemahnya
permintaan dan harga jual CPO itu diduga karena kembali turunnya
pembelian dan menguatnya dolar AS atas rupiah.Harga ekspor CPO dewasa
ini tinggal sebesar US$ 1.035 per ton dari sebelumnya sempat menyentuh
US$ 1.180 per ton pada akhir April," kata Halim, seorang pedagang CPO,
di Medan, Senin (4/6).
Pada akhir April, harga CPO di lokal
sendiri masih Rp9.429 per kilogram. "Harga ekspor yang turun itu semakin
merugikan pengusaha karena rupiah melemah," lanjutnya.
Wakil
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia, Derom Bangun, mengatakan, sebenarnya
harga ekspor CPO yang turun itu sudah diprediksi sejak 2011. Harga
rata-rata CPO pada tahun 2012 diperkirakan hanya sebesar US$ 1.050 dari
2011 yang di kisaran US$ 1.100 per ton.
Penurunan harga CPO itu
sendiri, katanya, diperhitungkan dari melemahnya permintaan sebagai
dampak krisis global yang masih dirasakan dan upaya-upaya negara
produsen minyak nabati lainnya menekan harga sawit itu. " Harga CPO
diperkirakan masih terus berfluktuasi, tetapi masih tetap di atas US$
1.000 per ton," terangnya.(ant)/MB