Belawan-. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan bea keluar (BK) atau pajak ekspor produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk Nopember 2011 sebesar 15% atau turun dibanding Oktober yang mencapai 16,5%.
Seiring dengan turunnya BK komoditas ekspor unggulan Sumatera Utara (Sumut) itu, aktivitas ekspor CPO melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan pun tampak mulai bergairah.
Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I Cabang Belawan M Azmi Jauhari pekan lalu mengatakan, pasca turunnya BK CPO di bulan Nopember dari 16,5% di bulan Oktober menjadi 15%, aktivitas ekspor komoditas penghasil devisa terkemuka untuk Sumut melalui Pelabuhan Belawan itu tampaknya semakin bergairah.Seiring dengan turunnya BK komoditas ekspor unggulan Sumatera Utara (Sumut) itu, aktivitas ekspor CPO melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan pun tampak mulai bergairah.
Buktinya, kata Azmi yang didampingi stafnya Richa Agnas Girsang, hingga Minggu (6/11), Sumut sudah mengapalkan 47.200 ton komoditas CPO yang diangkut 6 kapal ke mancanegara melalui Pelabuhan Belawan.
Selasa (1/11) lalu jelas Azmi, dua kapal tanker asing yakni MT Glender berbendera Philipina dan MT Lapin berbendera Thailand mengangkut 12.000 ton CPO Sumut ke Eropa dan 1.500 ton ke Port Klang Malaysia.
Tiga hari kemudian (4/11) papar Azmi, kapal tanker CP 41 berbendera Thailand kembali membawa 3.000 ton CPO Sumut melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan ke Malaysia atau tepatnya Kuantan.
Esok harinya, sebanyak 15.700 ton CPO Sumut dikapalkan ke India dengan armada kapal tanker MT Chem Norma dari Pelabuhan Belawan. Terakhir kata Azmi, kapal tanker MT Fenghai 13 berbendera China bertolak dari Pelabuhan Belawan membawa 7.500 ton CPO Sumut tujuan negeri Bollywood India, Minggu (6/11). ( wismar simanjuntak)/MB