Simalungun-. Terus membaiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Sumatera Utara (Sumut) semakin menarik minat para petani di Kecamatan Raya Kahean Simalungun untuk mengalihkan tanaman karetnya ke komoditas unggulan tersebut. Salah seorang Petani Raya Kahean Simalungun Juliaman Damanik mengatakan, petani memfokuskan tanaman sawit karena
harga sawit terus menggiurkan. Harga TBS diramal bakal bertengger di level Rp 1.800 per kg. “Trennya masih positif, dan sepertinya akan terus berlanjut sampai akhir tahun ini,” tuturnya, Jumat (11/11).
Dikatakannya, kenaikan harga terus berlanjut karena di negara-negara maju juga sangat mengandalkan CPO sebagai sumber pengembangan energi alternatif dan bahan olahan komoditas utama seperti minyak goreng dan margarin.
Keuntungan lainnya, bebernya, perawatan sawit tidak terlalu sulit, dan produksi juga tidak tergantung cuaca. Dalam kondisi hujan pun buah sawit bisa dipanen. Sementara harga karet saat ini stabil yang dipicu oleh stagnannya permintaan dari tingkat pabrik. Harga karet kering Rp 11.000 per kg. “Jika karet hari ini dideres besok pagi saya jual, harga loam karet basah Rp11.000 per kg. Jika loam telah disimpan seminggu bisa laku Rp 16.000 – Rp -17.000 per kilogram “ ungkapnya
Seminggu, ia bisa melakukan 3 kali deres dengan hasil rata-rata 35 kg sampai 40 kg untuk tiap kali deres. Namun, kalau musim puncak pada bulan Agustus sampai dengan Maret produksi lebih meningkat. Sedangkan pada saat produksi rendah, ketika musim kemarau atau track, ia masih bisa mendapatkan hasil 15 kg per setengah hektare. Untuk mencapai produksi tersebut, katanya, seharusnya karet mendapat perawatan sesuai dengan kaidah teknis tanaman karet. Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Simalungun saat ini seluas 13.09,14 hektare, dengan produksi 13.073,18 ton. Sedangkan tingkat produktifitas, menghasilkan 927,85 kg per hektare. ( jannes silaban)/MB
No comments:
Post a Comment