JAKARTA- Ekspor minyak Indonesia meningkat 16% sampai September 2011 dibanding periode sama tahun sebelumnya, sedangkan data di beberapa pasar mancanegara terlihat fluktuasi
Demikian data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang diterima Jakarta, Senin (14/11).
Meski ekspor minyak sawit dan minyak kernel sawit Indonesia ke pasar mancanegara fluktuatif, namun tidak terlihat kemerosotan ekonomi di sejumlah negara telah mendorong permintaan turun, berdasarkan data dalam catatan GAPKI setahun terakhir.
Ekspor minyak sawit Indonesia pada bulan September 2011 meningkat 16 persen dibanding bulan sama pada tahun sebelumnya. Ekspor pada bulan September 2010 tercatat 1,38 juta ton dan meningkat menjadi 1,6 juta metrik ton pada bulan September 2011.
Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya dari tahun yang sama, pada bulan September ekspor lebih rendah dari bulan Agustus. Ekspor kelapa sawit pada bulan Agustus 2011 adalah 1,82 juta ton dan menurun menjadi 1,6 juta ton pada bulan September 2011.
Ekspor terdiri minyak sawit dan minyak kernel. Pada September 2011 ekspor terdiri dari 88,77 persen dari minyak sawit dan 11,23 persen dari minyak kernel dengan jumlah masing-masing 1,42 juta ton dan 180 ribu ton.
Terlihat sedikit perubahan komposisi dalam bulan yang sama tahun sebelumnya terdiri atas 93,35 persen dari minyak sawit (1,28 juta ton) dan 6,65 persen dari minyak kernel (143 ribu ton).
Minyak kelapa sawit antara lain dalam bentuk CPO, RBDPO, RBDOL pdan minyak kernel dalam bentuk CPKO, RBD PKO, RBD CNO, dan PKFAD .
Pada September 2011 ekspor lebih banyak dalam bentuk minyak sawit mentah (CPO) dibandingkan dengan yang diproses. Sebagian sebagian besar CPO 52,29% dari 1,42 juta metrik ton minyak kelapa sawit, dan sisanya (47,71%) diekspor dalam bentuk minyak kelapa prosesan.
Sama seperti minyak sawit, kernel kelapa sawit sebagian besar diekspor sebagai minyak kernel mentah. Ekspor minyak kelapa sawit mentah 78,57 persen dari 179.790 ton minyak inti sawit dan sisanya 21,43% dalam bentuk minyak kernel yang diproses.
Penurunan ekspor minyak sawit Indonesia pada bulan September 2011 dibandingkan dengan Agustus 2011 tertekan oleh permintaan melemah negara pengimpor, seperti India, Uni Eropa, dan China.
Negara-negara yang impornya meningkat Bangladesh, Pakistan, dan Amerika Serikat. Ekspor ke India, Uni Eropa, dan China pada bulan September 2011 menurun dalam bulan Agustus 2011 masing-masing 14,26%, 18,78%, dan 3,98%.
Ekspor ke India menurun dari 637.000 ton pada Agustus 2011 menjadi 546.000 pada bulan Agustus 2010. Ekspor ke Uni Eropa juga menurun dari 592.000 ton menjadi 481.000 ton dan China dari 305.000 ton menjadi 293,000 ton dalam periode sama.
Meskipun penurunan ekspor ke India, India masih mendominasi pasar ekspor minyak sawit Indonesia yang sampai September 2011 menyerap 29,94 persen dari keseluruhan ekspor minyak sawit total Indonesia.
Pengimpor terbesar kedua adalah Uni Eropa dan diikuti oleh China, masing-masing 26,36% dan 16,08% yang menyerap minyak sawit Indonesia. (ant/hrb)/ID
No comments:
Post a Comment