MEDAN - Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Desperindag Sumut Fitra Kurnia, saat disinggung berapa rata-rata setiap tahun kenaikan jumlah ekspor Sumut ke beberapa negara tadi, ia menjelaskan kenaikannya mencapai 33,14 persen setiap tahun. Hal itu yang membuat, komoditi tadi masih menjadi andalan Sumut, ketimbang karet alam.
"Kontribusi Sumut secara nasional untuk ekspor CPO mencapai
42,52 persen, yang diikuti karet alam 26,15 persen. Sementara komoditas lain perbedaannya jauh mencolok seperti produk alumunium dari Inalum yang share-nya hanya 3,64 persen," ungkapnya, Senin (7/11)."Kontribusi Sumut secara nasional untuk ekspor CPO mencapai
Namun, meski realisasi ekspor karet alam am per tahunnya masih kalah dibanding CPO, namun bukan berarti pertumbuhan jenis komoditi ini turun. Pertumbuhan ekspor karet alam yang mencapai 36,17 persen, malah lebih tinggi ketimbang CPO yang hanya mampu mengalami pertumbuhan 33,14 persen.
"Boleh jadi kita diuntungkan akibat banjir yang melanda Thailan. Negara yang termasuk terbesar dalam hal produksi karet, otomatis produksinya terganggu akibat banjir. Hal itu membuat permintaan meninggi akan karet dari berbagai negara ke Indonesia. Itu yang membuat pertumbuhan komoditi karet kita mengalami peningkatan cukup baik," ujarnya./TRib-M