Kopi Robusta Lampung Masuk Final Kontes Kopi Spesial

BANDARLAMPUNG: Kopi robusta Lampung masuk final pada ajang kontes Kopi Spesial (Specialty) Indonesia 2011 yang berlangsung di Gedung Kementerian Perdagangan.

“Ada beberapa sampel biji kopi robusta Lampung yang dikirim ke panitia dan tiga masuk final,” kata panitia kontes Kopi Specialty Indonesia 2011, Pranoto Soenarto, di Bandarlampung, Selasa 15 November 2011.

Ia menyebutkan, kontes kopi spesial itu diikuti sekitar
63 sampel kopi se-Indonesia. Terbanyak kopi jenis arabika sebanyak 47 sampel dan sisanya 16 sampel kopi jenis arabika.

Menurutnya, setelah melalui seleksi yang cukup ketat, juri akhirnya memilih sebanyak 10 sampel kopi arabika dan 10 kopi robusta masuk ke final.

Pada Rabu (16/11) lanjutnya, panita akan mengumumkan pemenang kontes kopi spesial itu. Panitia juga akan menyediakan hadiah berupa piagam penghargaan serta uang tunai masing-masing Rp10 juta untuk juara pertama, Rp7 juta juara kedua dan ketiga Rp5 juta.

Juri dalam kontes itu tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga luar negeri diantaranya berasal dari Brazil, Jerman, Swedia dan Jepang.

Sementara juri dari Indonesia sebnayak tujuh orrang berasal dari Litbang, produsen perkebunan, AEKI, PTPN XII.

Pranoto yang juga wakil ketua bidang specilaty kopi BPP AEKI itu mengatakan, selain memiliki citarasa yang khas, penilaian kontes kopi itu juga terkait stok minimal 300 kg kopi yang sama harus dimiliki peserta kontes.

Menurutnya, sampel kopi yang dikirim petani se-Indonesia memiliki kualitas yang cukup bagus sehingga juri kesulitan untuk menentukan kopi yang akan masuk final.

“Dari 47 sampel kopi arabika, juri hanya menyingkirkan lima sampel saja. Kemudian menentukan sampel kopi yang akan masuk semifinal dan final, itu pun dengan seleksi ketat,” ujar Pranoto yang juga juri dalam kontes itu.

Sementara itu, Ketua Kompartemen Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung, Muchtar Lutfie, mengatakan Lampung mengirimkan tiga sampel kopi untuk mengikuti kontes itu yang berasal dari sejumlah kelompok tani terutama berasal dari Lampung Barat.

Menurutnya, pengiriman sampel itu lebih sedikit bila dibandingkan pada tahun 2009 lalu yang mencapai 12 sampel.

Muchtar menyatakan, sedikitnya pengiriman sampel itu untuk mengikuti kontes tersebut mengingat produksi kopi pada tahun ini rendah, sementara kopi tersebut dikatakan spesial yakni salah satunya produksi harus tetap stabil atau sama dengan hasil panen sebelumnya.

Selain itu, citarasa kopi harus pula memiliki kekhasan tersendiri dan tidak pula berubah.

Ia menyatakan, pengiriman sampel kopi spesial tersebut telah melalui seleksi ketat yang juga melibatkan pengetes citarasa berpengalaman asal daerah itu.

“Pengiriman sampel kopi itu harus benar-benar diseleksi terlebih dahulu oleh ahli pengetes ciatarasa asal Lampung,” jelas dia.

Sebelumnya, lanjut dia, pada November 2009 kopi asal Lampung berjaya pada kontes kopi spesial robusta yang digelar BPP AEKI di Arena Trade Expo Indonesia (TEI) ke-24 di Jakarta.

Kopi milik Kelompok Tani (KT) Utama Jaya, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat, menjadi juara pertama, mengalahkan sekitar 44 sampel kopi robusta yang berasal dari sentra kopi di Indonesia.

Sementara, kelompok tani Sinar Harapan, Padang Tambak Waytenong Lampung Barat menjadi juara ketiga untuk jenis kopi yang sama.

“Tahun 2009, Lampung mengirimkan 12 sampel kopi untuk mengikuti kontes tersebut,” ujar Muchtar. (antara)