JAKARTA - Pergerakan harga minyak sawit mentah atau CPO di pasar dalam negeri melemah. Harga CPO untuk penyerahan November 2011 ditutup melemah.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mencatat harga CPO ditutup pada harga
Rp 8.310 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 8.350 per kilogram di BKDI (Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia). Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mencatat harga CPO ditutup pada harga
Sementara itu, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada tingkat petani di Bengkulu stabil, setelah sebelumnya terjadi kenaikan sebesar Rp 50 per kilogram. Harga TBS kelapa sawit pada tingkat petani Rp 1.150 perkilogram. Luas perkebunan sawit rakyat dan perkebunan besar di daerah ini mencapai 212.727 hektare dengan produksi 2,3 juta ton TBS per tahun. Sentra perkebunan sawit di Bengkulu, terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, Seluma, Kaur dan Kabupaten Mukomuko.
Sedangkan di pasar internasional, adanya prediksi hasil panen Kedelai akan mengalami kenaikan mempengaruhi pergerakan harga Minyak Sawit Mentah atau CPO. Diperkirakan sebanyak 80 persen areal penanaman kedelai akan dipanen sehingga pasar berekspetasi persediaan minyak nabati akan melonjak.
Selain itu, proses penanaman Kedelai baru sudah dilakukan sehingga diprediksi panen akan bertambah sebesar 75.200.000 ton. Minyak sawit dan minyak kedelai merupakan produk substitusi yang digunakan dalam bahan makanan dan bahan bakar.
Pergerakan harga minyak kedelai akan berimbas pula pada harga minyak sawit. Kontrak CPO untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange turun sebesar 1,3 persen ke level RM 2.932 per metrik ton dari harga sebelumnya RM 2.940 per metrik ton di Kuala Lumpur./(Trib-M)