Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, September 20, 2013

CPO bisa tertekan oleh kedelai ?


Jakarta - Gabungan Pengusaha kelapa Sawit (Gapki) memprediksi, harga CPO pada September masih akan bergerak di kisaran harga US$ 815 - US$ 850 per metrik ton.
stok CPO Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan meningkat sampai Desember 2013. Kondisi demikian tentu saja mendorong harga CPO tidak akan menunjukkan trend kenaikan.

Terlebih pasar CPO dunia akan lebih tertekan lagi karena minggu depan panen kedelai di Brazil, Argentina dan Amerika akan dimulai. 
 “Dengan Harga Patokan Ekspor sekitar US$ 757 dan Bea Keluar 9%,” 
Sementara harga CPO Rotterdam pada September Gapki memperkirakan berada pada rata-rata sekitar US$ 834,5/ton. kata Fadhil dalam siaran pers.


 Sumber Dalam siaran pers GAPKI, InfoSawit(T2)
 Editor : Prabudi Gunawan 







 

MERDEKA.COM, Produsen tahu di Jakarta mengeluhkan kebijakan pemerintah yang hanya mengimpor kedelai dari Amerika. Padahal dulu Indonesia mengimpor kedelai juga dari Brazil dan China.

Pemilik Sentra Produksi Tahu Putra Soma, Sutarya, bercerita kalau Indonesia sudah mulai rajin impor kedelai sejak tahun 1990-an. Sebelum tahun itu, pembuatan tahunya 100 persen dari kedelai lokal.

"Karena sudah biasa impor dari tahun 1990-an itu. Kesininya impor terus. Dulu kedelai Brazil masuk, China masuk, kenapa sekarang Amerika saja," katanya di Sentra Produksi Tahu, Matraman, Jakarta, Jumat (20/9).

Sutarya yang merupakan bekas PNS Kementerian Perhubungan ini menduga Indonesia sudah ketergantungan dengan Amerika. Hingga saat ini dia tidak tahu mengapa pemerintah hanya ambil kedelai dari Amerika saja.

"Kok ketergantungan Amerika saja. Saya ga tau itu kenapa. Untuk harga kita ga monitor selain harga dari Amerika saja," katanya.

Sebelumnya, Pakar Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Didik Indradewa, menilai penyebab utama kurangnya produksi kedelai di Indonesia dikarenakan produk nasional kalah bersaing dengan kedelai impor. Kedelai impor bisa dijual murah karena memang di negara asalnya komoditas ini mengalami surplus.

Kedelai impor ini sebelumnya juga sudah distok berbulan-bulan di negara asalnya lalu kemudian diekspor karena tidak terserap pasar lokal.

"Tetapi yang perlu diperhatikan adalah kedelai impor telah disimpan dalam waktu lama, sehingga menyebabkan harga jualnya murah dibandingkan kedelai lokal," tegasnya saat ditemui di Ruang Fortakgama UGM, Yogyakarta.

Sumber: Merdeka.com

 
Simple commen nih..!!.
Menyimak adanya kabar atau  "Tren" diatas kalau Harga kedelai bisa menekan harga CPO, saya bertanya dalam hati.. kok bisa ya? bagaimana suatu komoditas pertanian /perkebunan yang notabene punya keunggulan dan pasar sendiri bisa mempengaruhi begitu.... Lalu mengapa kalau setiap suatu produk pertanian dari negara lain itu begitu istimewa?
Berarti kedelai itu begitu Te O Pe gonjang ganjing belakangan ini kedelai mahal di Indonesia berpengaruh signifikan juga dengan peternak SuSu kambing.
Jadi kalau negara lain tidak ada produk yang panen, barulah pada mencari produk negeri kita..."so what gitu lo"...  kapan kita bisa mendominasi setiap produk Agri bisnis sendiri ya tidak selalu mengantungkan dari Negara lain...
 

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum