Aneka produk olahan hasil
kreativitas petani teh di Jawa Barat dipromosikan dalam “Festival Internasional
Teh Bandung 2013”, kegiatan yang dilangsungkan di Jalan Cikapundung timur
Bandung ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Arief Santosa,
didampingi Humas Festival Teh Agus Sukirman, mengatakan bahwa produk-produk hasil kreativitas kelompok petani teh itu,
diantaranya teh putih (White Tea), dodol teh, agar-agar teh dan teh hijau
(Green Tea). Para petani mulai menggeluti usaha itu sejak dua tahun terakhir.
“Produk-produk tersebut mulai ditekuni selama dua tahun
terakhir oleh petani. Hal ini sebagai langkah terobosan usaha untuk memanfaatkan
segmen pasar produk pangan yang terus berkembang. Semula, mereka hanya
mengandalkan penjualan pucuk basah kepada para Bandar,” katanya, Kamis
(19/9/2013).
Dengan ditampilkannya produk-produk itu pada Festival teh
2013, diharapkan akan muncul peluang bisnis yang dapat diperoleh sejumlah
kelompok petani teh Jawa Barat. Paling tidak, akan banyak pesanan ataupun
transaksi produk dari para pebisnis.
Ia mencontohkan perkembangan bisnis kuliner di Kota
Bandung sebagai tujuan wisatadomestik dan mancanegara. Seharusnya, peluang
bisnis itu sampai pula kepada para petani teh. Diharapkan pula, wawasan para
petani terbuka untuk mempromosikan berbagai produk baru kehadapan publik. “Yang
menarik adalah kemauan dan motivasi dari sejumlah kelompok petani teh dalam
orientasi usaha, melalui pengubahan cara berusaha yang menjadi terintegrasi
hingga ke hilir. Ini sekaligus menciptakan generasi baru produk teh untuk
pangan, kesehatan dan penyegar, sesuai dengan tema pameran festival tahun 2013,”
ujarnya.
Menurut Agus, secara umum,
konsep penyelenggaraan Festival Teh Bandung mirip dengan tahun-tahun
sebelumnya. Hanya, tahun ini, ada sesuatu yang ditonjolkan, yakni sejauhmana
usaha teh rakyat termotivasi untuk meningkatkan hasil usaha. (A-81)
http://epaper.pikiran-rakyat.com
Festival teh Jabar bernuansa Bandung "tempo doeloe"
Pewarta: Syarif Abdullah
Bandung (ANTARA
News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membuka "West Java Tea
Festival 2013" dengan mengusung nuansa Bandung Tempo Doeloe dengan
landmark Gedung Merdeka di Jalan Cikapundung Timur Kota Bandung, Jumat.
"Jabar merupakan daerah penghasil teh terbesar di Indonesia dengan kualitas terbaik, sekaligus pemasok teh ekspor terbesar dan hal itu perlu dipertahankan," kata Deddy.
Ia menyebutkan, sebagai produsen teh, maka sepantasnya Jawa Barat memiliki ruang promosi produksi teh yang memadai, termasuk ajang West Java Tea Festival yang rutin digelar setiap tahun.
Selain sebagai ajang silaturahmi komunitas dan produsen teh di Jawa Barat, juga merupakan ajang sharing dan meningkatkan spirit untuk meningkatkan produksi serta daya saing di pasar teh nasional maupun dunia.
Kegiatan Festival Teh Jawa Barat itu akan digelar selama tiga hari hingga Minggu (22/9) lusa dengan peserta dari seluruh produsen teh baik perusahaan BUMN, swasta maupun pengelola teh rakyat.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Arief Santosa menyebutkan, kegiatan Festival Teh Jabar itu merupakan agenda tahunan yang biasa digelar oleh Pemprov Jabar sejak tahun 2006.
"Diharapkan festival ini bisa meningkatkan konsumsi teh sekaligus meningkatkan produksi teh di sini," katanya.
Sebagai komoditas ekspor, kata Arief Santosa, teh merupakan salah satu andalah nasional yang mendatangkan devisa negara yang tidak sedikit.
Peningkatan konsumsi teh dan jumlah ekspor teh akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani teh dan pelaku tata niaga teh lainnya di Jabar.
"Teh asal Indonesia sudah mendapat pasar di sejumlah negara di Amerika Serikat dan Eropa, bahkan juga di timur tengah. Potensinya masih cukup besar, terlebih produksinya juga cukup stabil," kata Arief.
Lebih lanjut, Arief Santosa menyebutkan, luas perkebunan teh di Jabar saat ini sebagian besar atau sekitar 51,3 persen merupakan perkebunan teh rakyat yang melibatkan 79.560 kepala keluarga.
Sisanya sekitar 26,5 persen merupakan perkebunan teh negara yang dikelola oleh PTPN serta 22,16 persen merupakan perkebunan teh perusahaan swasta.
"Sejauh ini produksi teh merupakan andalan produk agribisnis Jabar dengan areal yang tersebar di wilayah Sukabumi, Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cianjur dan Subang," kata Kepala Dinas Perkebunan Jabar itu menambahkan.
"Jabar merupakan daerah penghasil teh terbesar di Indonesia dengan kualitas terbaik, sekaligus pemasok teh ekspor terbesar dan hal itu perlu dipertahankan," kata Deddy.
Ia menyebutkan, sebagai produsen teh, maka sepantasnya Jawa Barat memiliki ruang promosi produksi teh yang memadai, termasuk ajang West Java Tea Festival yang rutin digelar setiap tahun.
Selain sebagai ajang silaturahmi komunitas dan produsen teh di Jawa Barat, juga merupakan ajang sharing dan meningkatkan spirit untuk meningkatkan produksi serta daya saing di pasar teh nasional maupun dunia.
Kegiatan Festival Teh Jawa Barat itu akan digelar selama tiga hari hingga Minggu (22/9) lusa dengan peserta dari seluruh produsen teh baik perusahaan BUMN, swasta maupun pengelola teh rakyat.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Arief Santosa menyebutkan, kegiatan Festival Teh Jabar itu merupakan agenda tahunan yang biasa digelar oleh Pemprov Jabar sejak tahun 2006.
"Diharapkan festival ini bisa meningkatkan konsumsi teh sekaligus meningkatkan produksi teh di sini," katanya.
Sebagai komoditas ekspor, kata Arief Santosa, teh merupakan salah satu andalah nasional yang mendatangkan devisa negara yang tidak sedikit.
Peningkatan konsumsi teh dan jumlah ekspor teh akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani teh dan pelaku tata niaga teh lainnya di Jabar.
"Teh asal Indonesia sudah mendapat pasar di sejumlah negara di Amerika Serikat dan Eropa, bahkan juga di timur tengah. Potensinya masih cukup besar, terlebih produksinya juga cukup stabil," kata Arief.
Lebih lanjut, Arief Santosa menyebutkan, luas perkebunan teh di Jabar saat ini sebagian besar atau sekitar 51,3 persen merupakan perkebunan teh rakyat yang melibatkan 79.560 kepala keluarga.
Sisanya sekitar 26,5 persen merupakan perkebunan teh negara yang dikelola oleh PTPN serta 22,16 persen merupakan perkebunan teh perusahaan swasta.
"Sejauh ini produksi teh merupakan andalan produk agribisnis Jabar dengan areal yang tersebar di wilayah Sukabumi, Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cianjur dan Subang," kata Kepala Dinas Perkebunan Jabar itu menambahkan.
Editor: AA Ariwibowo