PALEMBANG–Harga karet petani yang dipasarkan melalui lelang di Desa
Regan Agung, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatra
Selatan tercatat Rp11.200 per kilogram, atau turun dibandingkan
sebelumnya kisaran Rp11.265 per kg.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Sumatera
Selatan (Sumsel) Benyamin mengatakan harga karet tersebut diperoleh
berdasarkan data dari sejumlah KUD dan pasar lelang di beberapa daerah
penghasil.
Dijelaskan bahwa berdasarkan informasi pasar lelang dan Unit Produksi
dan Pemasaran Benih (UPPB) Lavender Kecamatan Banyuasin III harga bahan
olah karet (Bokar) umur satu minggu di daerah itu bervariasi.
Menurut dia, berdasarkan data harga bokar di pasar lelang ditawarkan
pedagang pengumpul Usman paling rendah Rp10.880/kg dan tertinggi
Rp11.200 per kg.
Selanjutnya, harga bokar melalui UPPB Usaha Bersama terendah Rp10.225, dan tertinggi UPPB Bina Tani Rp11.535/kg.
Menurut Benyamin, naik atau turunnya harga bokar petani yang dijual
melalui pasar lelang tersebut karena menyesuaikan perkembangan
perdagangan komoditas itu di pasaran tingkat pabrik di Palembang.
Sementara, pasaran karet di tingkat petani di salah satu daerah
penghasil komoditas tersebut sekarang ini juga ada penurunan dari
kisaran Rp10.000 menjadi Rp9.850 per kg.
“Harga karet dalam sepekan terakhir selalu berubah dari naik dan
kemudian turun lagi, namun masih kisaran Rp9.500 hingga Rp10.ribu per
kg,” kata Sarno, petani Desa Sugihan, Kabupaten Muaraenim, ketika
dihubungidi Palembang, Senin (23/9/2013).
Menurut dia, dalam sebulan terakhir harga karet walaupun belum
stabil, namun cenderung ada kenaikan dan diharapkan semakin membaik.
Mengenai kegiatan ekspor, Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Baehdi
Ruswana di Palembang sebelumnya mengatakan bahwa realisasi ekspor
nonmigas Sumatera Selatan periode Januari-Juni 2013 total menghasilkan
devisa 1,73 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dan penyumbang devisa
terbesar masih didominasi karet mencapai 1,44 miliar dolar AS.
Komoditi penyumbang devisa ekspor nonmigas Sumsel terbesar kedua
adalah CPO dan produk turunannya 98,25 juta dolar, disusul batu bara
74,99 juta dolar dan kayu/produk kayu 14,34 juta dolar AS.
(ant/msi)B-S Oleh Newswire