Kontrak untuk Maret di bursa Tokyo Commodity
Exchange sedikit berubah ke posisi 277,9 yen per kilogram (US$2.810 per
metrik ton) pada pukul 10.13 waktu setempat atau pukul 07.13 WIB setelah
sebelumnya sempat naik 0,3% dan turun 0,7%. Sementara itu nilai kontrak
meningkat 3,3% pada September dan 18% pada triwulan ini sehingga
menutup kerugian 8,1% selama 2013.
Inflasi Jepang dilaporkan
bergerak paling cepat pada Agustus 2008 . Pergerakan itu mengisyaratkan
Perdana Menteri Shinzo Abe sukses menghindari negara dengan kekuatan
ekonomi terkuat ketiga dunia itu dari deflasi selama 15 tahun.
Sementara
itu, klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya turun di AS
dari 5.000 ke 305.000 pekan lalu, menurut data Departemen Tenaga Kerja.
Padahal, proyeksi dari para ekonomi yang disurvei Bloomberg mencapai 325.000.
“Ekspektasi pemulihan ekonomi global akan memperkuat posisi kontrak karet,” ujar Kazuhiko Saito, chief analyst pada perusahaan pialang Fujitomi Co. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (29/9/2013).
Keuntungan
pada kontrak perdagangan berjangka tersebut terbatas setelah penurunan
harga minyak mentah memicu spekulasi bahwa harga karet sintetis akan
turun. Harga karet untuk pengiriman Januari di bursa Shanghai Futures
Exchange sedikit berubah pada posisi 20.600 yuan (US$3.366) per ton.
Sedangkan harga karet Thailand yang menggunakan sistem pembayaran free-on-board turun 0,9% menjadi 81,55 baht (US$2,62) per kilogram kemarin, menurut Rubber Research Institute of Thailand. (ltc)
Bisnis.com
Source : Bloomberg
Editor : Linda Teti Silitonga