Jakarta (2/09),
 Agribisnis di subsektor perkebunan diprediksi akan semakin menarik pada
 tahun-tahun mendatang. Masuknya berbagai perusahaan nasional sebagai 
investor dan pelaku bisnis menjadi salah satu pendorong munculnya gairah
 usaha perkebunan. Di sisi lain, beberapa produk perkebunan Indonesia, 
seperti kelapa sawit, kakao, karet, kopi, lada, vanili, kopra, minyak 
atsiri dan jambu mete, diakui memiliki keunggulan komparatif  di pasar 
internasional sehingga peluang produk Indonesia untuk masuk ke pasar 
internasional terbuka cukup lebar.  
Kementerian Pertanian, 
melalui Badan Litbang senantiasa dituntut untuk menghasilkan teknologi 
dan kebijakan strategis pengembangannya. Peran penting ini sangat 
dibutuhkan para pelaku usaha perkebunan, khususnya untuk meningkatkan 
profit perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas kinerja.
 Kegiatan penelitian di bidang perkebunan telah dilakukan dengan porsi 
perhatian yang cukup besar. Selain itu, penyampaian hasil teknologi 
unggulan ke calon pengguna jasa diperderas melalui berbagai sarana 
inovatif, salah satunya melalui penyelenggaraan Expo Nasional Inovasi 
Perkebunan (ENIP) 2013.
Tujuan penyelengaraan 
pameran yaitu (1) Menghasilkan butir sumbang pemikiran untuk penguatan 
produksi, mutu dan daya saing produk perkebunan dalam rangka mewujudkan 
Green Economy Nasional secara berkelanjutan, (2) Menguatkan sinergi 
program operasional pengembangan agribisnis perkebunan sebagai pilar 
strategis green economy berkelanjutan, (3) Mengkomunikasikan 
perkembangan terkini produk promotif perkebunan dan inovasi 
pendukungnya, (4) Mempertemukan dan mendorong terbangunnya jejaring 
kerjasama antar berbagai pihak untuk mengembangkan agribisnis perkebunan
 nasional, dan (5) Menumbuhkembangkan apresiasi dan minat generasi muda 
pada bidang pertanian (perkebunan).
Peserta pameran yaitu 
Lembaga Penelitian dari Kementerian, Pemda dan Swasta, Institusi 
Pemerintah, BUMN dan Swasta terkait dengan perkebunan, Asosiasi 
Masyarakat Industri Perkebunan, Pelaku Bisnis dan perusahaan pendukung 
industry perkebunan, Agro Product dan lain-lain.
Partisipasi Direktorat 
Jenderal Perkebunan pada ENIP 2013 adalah untuk mensosialisasikan peran 
Ditjen Perkebunan khususnya UPT Pusat di Bidang Perbenihan dan Proteksi 
Tanaman Perkebunan yaitu Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman 
Perkebunan (BBP2TP) Medan dan Surabaya serta memperkenalkan inovasi 
produk yang dihasilkan oleh UPT Pusat Ditjen Perkebunan serta layanan di
 bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan.
ENIP 2013 ditutup secara resmi pada 
tanggal 1 September 2013 oleh Kepala Badan Litbang Pertanian dan pada 
kesempatan tersebut disampaikan penghargaan kepada stand terbaik. 
Paviliun Kementerian Pertanian meraih juara pertama Stand Terbaik pada 
ENIP 2013. (humas-djbun)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
