"Namun, minggu ini PTPN III harus sudah mulai ekspor," kata Dahlan ditemui usai rapim di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/9).
Dahlan meminta BUMN perkebunan melakukan ekspor sebanyak-banyaknya mengingat depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
"Kalau harga komoditas memang selalu begitu, naik turun, namun kita ingin mendukung program pemerintah untuk mendapatkan dolar sebanyak-banyaknya, maka kita minta ekspor," ujarnya.
Total penjualan 2012 mencapai nilai Rp5,941 miliar, sedangkan total penjualan 2011 sebesar Rp6,541 miliar, turun Rp600 juta atau 9,18%. Penurunan nilai penjualan pada tahun 2012 disebabkan antara lain oleh melemahnya permintaan pasar akibat krisis global dan pergerakan harga minyak mentah di pasar dunia dunia yang berfluktuasi.
Nilai penjualan ekspor mengalami penurunan sebesar 1,17% dari Rp1,293 miliar 2011 menjadi Rp595 pada 2012. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar diluar negeri melambat sebagai akibat dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu terutama krisis ekonomi di zona Eropa, Amerika Serikat dan China, sehingga pelaku pasar pada umumnya cenderung mengambil sikap berhati-hati.
Sedangkan nilai penjualan domestik mengalami peningkatan sebesar 0,02 % dari Rp5,248 milyar pada 2011 menjadi Rp5,346 miliar 2012. Hal ini disebabkan adanya peningkatan permintaan minyak nabati untuk industri hilir makanan dan biofuel..(imq2)
Author: Susan Silaban