Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, September 20, 2013

Isu Panas Pertemuan Menkeu APEC di Bali


http://images.detik.com/content/2013/09/20/4/apecbali.jpg 

Masalah Infrastruktur Jadi Isu Panas Pertemuan Menkeu APEC di Bali

Nusa Dua - Pertemuan menteri keuangan (Menkeu) se-Asia Pasific (APEC Finance Minister Meeting) yang diselenggarakan 2 hari di Nusa Dua, Bali telah selesai hari ini. Beberapa pembahasan yang diadakan sejak pagi tadi menghasilkan kesimpulan yang dapat segera ditindak lanjuti antaralain soal infrastruktur.Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan isu ekonomi dan keuangan yang menjadi perhatian utama adalah terkait infrastruktur. Sebanyak 21 negara dan 5 lembaga Internasional yang hadir saling respons menanggapi isu tersebut.

"Sesi yang paling banyak comment adalah soal infrastruktur. Pandangan itu diberikan 2 negara Australia dan Indonesia. Interupsi dilakukan oleh 12 negara sehingga ada 14 negara yang ikut aktif memberikan komentar. Ini hot issue," ujar Chatib dalam konferensi pers usai penutupan di Bali Internasional Convension Center (BICC), Nusa Dua Bali, Jumat (20/9/2013)

Dalam infrastruktur, nantinya akan dibentuk Public Private Partnership (PPP) Center. Ini merupakan skema untuk mengatur standarisasi proyek investasi dari setiap negara anggota APEC.

Langkah pertama yang akan diajukan adalah pembuatan desain PPP. Chatib menargetkan skema ini selesai pada tahun 2014 dan dilaporkan dalam pertemuan APEC selanjutnya di Hong Kong.

"Nanti kita di pilot project terus negara negara lain mereka bantu desain. Tahap selanjutnya kita buat desainnya. Mereka mau lihat seperti apa di Indonesia itu jadi contoh. supportnya seperti apa nanti kita bicarakan," jelasnya.

Kemudian yang juga menarik untuk pembahasan adalah terkait gejolak ekonomi dunia. Chatib menjelaskan negara-negara setuju gejolak ekonomi masih menjadi kekhawatiran. Apalagi mengingat ketidakpastian keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed soal penghentian stimulus.

Untuk itu diperlukan upaya untuk melakukan reformasi struktural dari masing-masing negara dalam penyelesaian inflasi tinggi, defisit transaksi berjalan dan defisit anggaran. Kemudian setiap negara juga akan saling membantu untuk meningkatkan cadangan devisa dan ketersediaan likuiditas.

"Menkeu China katakan bahwa dalam situasi seperti ini perlu ada koordinasi internasional salah saatunya swap line, tetapi tidak spesifik per negara. Tapi mereka lihat swap line penting dalam situasi seperti ini untuk tenangkan pasar karena itu Menkeu Tiongkok bilang soal itu," ungkapnya.(mkl/hen)

 Maikel Jefriando - detikfinance

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum