JAKARTA : Kementerian Pertanian menargetkan sebanyak 30
sampai 50 perusahaan dan pelaku usaha dibidang kelapa sawit memiliki
sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2013 meskipun
hingga saat ini baru sebanyak 19 perusahaan yang memiliki sertifikat
tersebut.
"Target sertifikasi ISPO akhir tahun 2013
diperkirakan 30 sampai dengan 50 perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan
sejak penerapannya sudah 19 perusahaan yang telah disertifikasi oleh
ISPO," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono, saat
membuka Seminar Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia 2013,
di Jakarta, Selasa 24 September 2013.
Hari mengatakan, mekanisme
sertifikasi ISPO didahului dengan sistem penilaian usaha perkebunan
dimana pada tahap pertama perusahaan harus dinilai terlebih dahulu
sesuai dengan SK Menteri Pertanian No. 07 tahun 2009.
"Ini wajib dilakukan agar perusahaan memiliki sistem manajemen perkebunan yang baik," ujar Hari.
Menurut
Hari, pada 2013 ini, ISPO akan memperkenalkan dua skema sertifikasi
perkebunan kelapa sawit berkelanjutan bagi petani yakni skema untuk
Petani Plasma dan Skema Petani Swadaya.
Skema tersebut, lanjut
Hari, dibuat berdasarkan hasil survei yang dilakukan di beberapa wilayah
di Indonesia dan telah melalui proses uji lapang, dan persyaratan kebun
sawit plasma dan kebun swadaya milik rakyat tentu tidak sama dengan
persyaratan perkebunan besar.
"Bagi petani plasma hampir semua
pelaksanaan manajemen perkebunan ditangani oleh kebun inti sedangkan
kebun rakyat swadaya semua kegiatan dilaksanakan sendiri," ujar Hari.
Hari
menambahkan, keikutsertaan para pekebun dalam skema ISPO adalah wajib,
dan ISPO sendiri menggunakan mekanisme verifikasi melalui audit pihak
ketiga untuk mengetahui apakah pelaksana atau perusahaan telah
menerapkan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Selain
itu, lanjut Hari, penerapan ketentuan pengurangan emisi gas rumah kaca
yang terdapat didalam skema ISPO bertujuan untuk mendukung komitmen
Presiden di Copenhagen pada tahun 2009.
Saat ini Indonesia
merupakan negara produsen sawit terbesar, pada tahun 2012 Indonesia
telah memproduksi lebih dari 23,4 juta ton dan diperkirakan pada tahun
2013 akan mencapai lebih dari 25 juta ton.
Dari total jumlah
produksi tersebut, sebanyak lebih dari 19 juta ton akan diekspor ke luar
negeri, sementara apabila penggunaan biofuel di Indonesia naik menjadi
10 persen maka Indonesia akan menjadi negara produsen, eksportir dan
pengguna sawit terbesar di dunia.(ant)/Ekspos