BANDA ACEH–Forum Penyelamat Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Provinsi Aceh meminta pemerintah daerah tidak mengakui kepengurusan
Kadinda dibawah pimpinan Firmandez, karena dinilai melanggar anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
“Kami menilai musyawarah provinsi Kadinda Aceh tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, karena pelaksanaannya terkesan dipaksakan untuk
kepentingan golongan tertentu,” kata Ketua FKPA Sofyan Abdullah kepada
wartawan di Banda Aceh, Selasa (24/9/2013).
Dijelaskannya, peraturan organisasi yang dibuat tidak boleh lebih
tinggi dari AD/ART yang merupakan landasan utama pelaksanaan setiap
kegiatan Kadin dan wajib di pertanggungjawabkan pada musyawarah
nasional.
“Seharusnya peraturan organisasi harus menyesuaikan dengan AD/ART
bukan lebih tinggi dan ini bertentangan dari statuta yang ada. Lagi pula
peraturan organisasi yang ada tidak pernah dijelaskan,” kata Sofyan.
Karena itu pihaknya juga meminta kepada semua pihak untuk tidak
melakukan kegiatan administrasi dan hukum dengan kepengurusan Kadin Aceh
yang dipimpin Firmandes yang terpilih dalam Musprov Kadin Aceh di Banda
Aceh, Sabtu (21/9).
Pihaknya juga mengklaim mengambil alih kepemimpinan Kadin untuk
diserahkan kepada Kadin Indonesia hingga memperoleh statuta hukum yang
jelas.
Sekretaris FPKA Samsul B Ibrahim mengatakan forum yang dibentuk
tersebut memiliki kekuatan hukum karena mewakili asosiasi, himpunan,
organisasi pengusaha Aceh yang merupakan salah satu bagian dari lembaga
tersebut.
“Kami akan terus melakukan berbagai upaya menyelamatkan Kadin Aceh
kearah lebih baik dalam membina dan melahirkan pengusaha professional,”
katanya.
Sementara itu Faisal Usman Ketua Kadin Aceh Besar yang
kepengurusannya dibekukan dan tidak diperkenankan masuk saat Musprov
Kadin menyatakan dirinya tidak berambisi menjadi Ketua namun sekadar
meluruskan pelaksanaan tersebut sesuai dengan peraturan yang ada.
“Saya tidak persoalkan siapa yang akan menjadi ketua yang penting
pelaksanaanya sesuai AD/ART dan orang tersebut mampu memberikan kerja
nyata untuk peningkatan profesionalisme pengusaha,” demikian
Faisal.(ant/msi)
Sumber : bisnis-sumatra