JAKARTA, - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 
 (Kemnakertrans) mengembangkan industri olahan  kelapa sawit di Kota 
Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut, kawasan transmigrasi Kab. Pesisir 
Selatan,  Sumatera Barat (Sumbar).
“Pemerintah
 merevitalisasi kawasan permukiman transmigrasi agar berkembang menjadi 
kawasan industri kelapa sawit. Diharapkan berkembang menjadi kota 
bernuansa industry pertanian,” kata Dirjen Pembinaan Pengembangan 
Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Roosary Tyas Wardani di Jakarta Pada
 Kamis (5/9/2013) seusai mengunjungi KTM Lunang Silaut.
KTM
 Lunang Silaut merupakan eks permukiman transmigrasi tanaman pangan 
lahan basah (lahan gambut) yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan 
baru, dengan luas kawasan  ± 56.984 Ha yang mencakup 11 eks  permukiman 
transmigrasi dan 12 kampung (Desa).
Roosary
 mengatakan awalnya masyarakat transmigran dan masyarakat desa sekitar 
berhasil melakukan penanaman kelapa sawit secara swadaya di lahan 
bergambut tebal.
Namun,
 pertumbuhan perekonomian masyakat di KTM Lunang Silaut  sejak adanya 
pengembangan tanaman sawit tahun 1996/1997 oleh salah satu perusahaan 
swasta.
Luasnya mencapai ± 46.576 Ha atau 81,73% dari luas kawasan KTM Lunang Silaut. Selebihnya pengembangan tanaman pangan.
Melibatkan
 investor nasional dengan pola perkebunan inti dan plasma. Sebuah 
industri pengolahan minyak sawit CPO saat ini berdiri di Kec. Pancung 
Soal, kapasitas produksi 4.000 ton per hari
“Konsep
 usaha perkebunan Kelapa Sawit dikembangkan berdasarkan pola kemitraan 
inti-plasma. Bahkan Program sistem integrasi sawit-sapi. Petani  sawit 
dan ternak sapi saling memberi/menerima manfaat sehingga tercipta 
hubungan simbiosis mutualistik,” imbuhnya.
Roosary
 mengklaim lebih 1.000 wirausahawan terlahir dari KTM Lunang Silaut, 
tersebar 11 eks permukiman transmigrasi dan 12 kampung /desa. (iskandar)/C-I by Oloan

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
