JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, bangga akan perkebunan khususnya subsektor CPO menjadi andalan Indonesia. Akan tetapi sangat disayangkan, sektor andalan tersebut menjadi hilang karena masih terjadinya defisit current account yang disebabkan sektor lain.
"Perkebunan masih menjadi subsektor andalan di Indonesia, bahkan subsektor kita untuk CPO menjadi ranking pertama dan ini menghasilkan ekspor USD24billion, itu baru surplusnya saja," ujar Hatta dalam pembukaan Expo Nasional Inovasi Perkebunan 2013 JCC Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Akan tetapi, lanjut Hatta, karena mengalami defisit di sektor lain maka surplus subsektor di perkebunan yang tidak sebanding maka current account masih terjadi defisit. Oleh sebab itu pendekatan perlu menjadi terpadu layaknya pendekatan penambahan nilai.
"Di sisi lain pendekatan value added sampai ke hulu hingga ke hilir untuk tidak sekedar meningkatkan value added tapi jadi daya kita ketika menghadapi masalah," ujar Hatta.
Hatta mengatakan, memang 15 tahun ke belakang inovasi lebih ke aspek perindustrian. Akan tetapi, untuk ke depan perlu adanya pendekatan yang lebih bijaksana ke alam. (wdi)
Akan tetapi, lanjut Hatta, karena mengalami defisit di sektor lain maka surplus subsektor di perkebunan yang tidak sebanding maka current account masih terjadi defisit. Oleh sebab itu pendekatan perlu menjadi terpadu layaknya pendekatan penambahan nilai.
"Di sisi lain pendekatan value added sampai ke hulu hingga ke hilir untuk tidak sekedar meningkatkan value added tapi jadi daya kita ketika menghadapi masalah," ujar Hatta.
Hatta mengatakan, memang 15 tahun ke belakang inovasi lebih ke aspek perindustrian. Akan tetapi, untuk ke depan perlu adanya pendekatan yang lebih bijaksana ke alam. (wdi)
http://economy.okezone.com/read/2013/08/30/320