| “Kenaikan harga tersebut tentu saja kabar gembira bagi 
petani karet, karena selisih kenaikan sangat signifikan hingga Rp 3.000 
per kilogramnya,” kata N Nasution seorang pengumpul (toke) karet di Desa
 Batang Bahal, Kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua kepada MedanBisnis, 
Senin (30/9). 
 Dijelaskan, di pasar lokal kenaikan harga karet 
tersebut terjadi secara serentak sesuai dengan permintaan getah karet 
kering dari luar daerah. “Harga karet memang naik jadi Rp 14.500 
per-kilogramnya, harga itu juga berlaku pada pengumpul lainnya,” kata N 
Nasution.
 
 Dia mengungkapkan, kenaikan harga karet kering itu 
tidak mempengaruhi harga karet basah di pasaran yang masih tetap stabil 
dengan harga Rp 9.000/Kg. Sehingga para petani karet lebih memilih 
menjual dalam kondisi karet kering.
 
 “Kalau karet basah masih 
seperti kemarin, saya juga menyarankan petani untuk menjual getah karet 
dalam keadaan jual kering agar lebih menguntungkan bagi mereka. Karena 
soal untung dari basah dan kering itu sama saja,” jelas Nasution.
 
 Standart
 harga karet kering yang belaku saat ini di Kota Padangsidimpuan juga 
dipengaruhi oleh kualitas getah karet. N Nasution menjelaskan, jika 
karet keringnya bersih dan kering sesuai keinginan harga bisa saja 
mencapai Rp 15.000/Kg, tapi jika kualitasnya masih di bawah rata-rata 
maka akan dihargai Rp 13.000/Kg.
 
 “Memang harga standarnya Rp 
14.500/Kg, tapi kita juga melihat kualitas getah karetnya, bisa saja 
lebih dari itu atau lebih murah, tapi normalnya itulah,” katanya.
 
 Terpisah,
 Alimuddin (52) seorang petani karet di Desa Rimba Soping, Kecamatan 
Padangsidimpuan Angkola Julu, mengatakan, kenaikan harga tersebut juga 
terjadi di daerahnya pada satu bulan terkahir untuk jenis karet kering. 
Dirinya saat ini lebih memilih menunggu menjual atau mengeringkan dulu 
daripada menjual dalam keadaan basah.
 
 “Saya lebih senang 
mengeringkan dulu getah karet yang saya deres, ketimbang jual langsung. 
Karena lebih banyak untung setelah kenaikan harga getah karet kering 
itu,” ucap Alimuddin.
 Alimuddin dan para petani karet di daerahnya sangat bersyukur dengan kenaikan harga tersebut.
 
 Sebab
 beberapa bulan lalu sangat terpuruk hingga ke level harga Rp 9.000/Kg 
untuk karet kering dan Rp 6.500/Kg untuk karet basah. “Kalau harga karet
 terus naik, tentu kesejahteraan kami semakin baik, tidak seperti 
kemarin harganya sangat merugikan buat orang seperti saya,” jelasnya. 
(ck 06)mdn.biz
 |