Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Monday, October 21, 2013

Petani Bahorok Ganti Tanaman Karet Jadi Jagung

Langkat. Sebagian petani karet di Kecamatan Bohorok Kabupaten Langkat menggantikan tanamannya dengan tanaman jagung. Ini dilakukan karena harga karet terus merosot. Dan, untuk mengejar nilai ekonomis yang tinggi, tanaman pohon karet yang mendekati replanting telah ditumbangi dan diganti dengan tanaman semusim. "Sekarang petani merasa dirugikan dengan murahnya harga jual karet. Mana lagi premanisme yang terus merajalela meminta storan dari penjualan getah kepada tengkulak, sehingga kehidupan petani terus tertekan," kata M Yakob  Sembiring, eks petani karet di Bohorok ketika ditemui MedanBisnis, Kamis (17/10).


Makanya kata dia, pohon karet mereka ditumbangi, kayunya dijual dan lahan bekas tanaman itu digantikan dengan tanaman jagung. "Ternyata hasilnya lebih menguntungkan dengan menanam jagung," aku Yakob yang memiliki tanaman karet seluas 3,5 hektare.

Namun, pohon karetnya sudah setahun ditumbang dan kayunya dijual. Saat ini lahan eks tanaman karet itu sudah dua kali dijadikannya  menanam jagung dengan produksi yang menguntungkan. "Jagung yang kami tanam memberi keuntungan berlipat apalagi pengelolaannya mudah," kata dia.

Pada penanaman pertama jagung, produksi yang diperolehnya mencapai 5 ton jagung pipil kering per hektare. "Waktu itu kami masih petani jagung pemula. Setelah periode berikutnya produksi jagung yang saya tanam menghasilkan 7 ton jagung pipil kering. Harga jual jagung sebulan lalu Rp 3.000 per kg, maka bisa mendapat hasil Rp 21 juta," sebut Yakub.

Sedangkan modal benih, ongkos tanam dan pemupukan dua kali dan penyemprotan hama hanya Rp 6,5 juta. Sedangkan umur tanaman untuk bisa panen hanya 110 hari.

Sementara petani jagung di kawasan Desa Banyu Mas Kecamatan Stabat, Langkat yang sudah terlanjur kecanduan menekuni tanaman jagung saat ini terus mengincar lahan-lahan kosong untuk ditanami jagung seperti di lahan eks HGU PTPN 2 di Desa Kelambir Lima Deli Serdang dan lahan tanaman sawit di kawasan pesisiran Kecamatan Gebang dan Babalan.

Sumiyem (43), seorang petani jagung yang meraih sukses di Desa Banyu Mas Stabat. Ia saat ini memperluas tanaman jagungnya hingga ke Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang dan Desa Kelambir Lima. Ini dilakukannya karena lahan PTPN 2 tidak bisa lagi disewa untuk bertanaman jagung.

"Memang dahulu kita menanam jagung dilahan PTPN 2 yang disewakan sebesar Rp 1,5 juta pertahun, tetapi saat ini kebun PTPN2 tidak lagi memperbolehkan petani menyewa, karena ada pengusaha dan penguasa yang menanam jagung di lahan itu," jelasnya.

Untuk di Gebang kata dia, ada masyarakat yang memberikan untuk menumpang bertanam jagung tanpa membayar sewa lahan. Artinya, lahan itu sudah ditanami kelapa sawit, tapi baru selesai tanam dan pohon sawit masih mulai bersemi, sehingga lahan itu cocok untuk tanaman tumpang sari seperti jagung dan kacang kuning. (misno)http://mdn.biz.id/n/57130/

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum