Nusa Dua -
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar
mengingatkan kalangan pengusaha agribisnis menghentikan perluasan lahan
bagi pengembangan kelapa sawit untuk bahan bakar biodiesel.
Dia menilai, peningkatan investasi melalui perluasan lahan tidak efektif. Sebaliknya, pengusaha harus memanfaatkan dan mengefektifkan lahan yang ada bagi pengembangan produksi biodiesel.
“Yang perlu didorong adalah nilai tambah dan kualitas investasi. Ini baik untuk pengusaha dan tenaga kerja yang ingin meningkatkan produktivitasnya. Baik untuk daerah karena memberikan multiplier effect, dan lingkungan hidup,” kata Mahendra pada peluncuran kendaraan berbahan bakar biodiesel untuk KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Jumat (4/10).
Sebanyak 100 unit kendaraan bis resmi akan digunakan para delegasi dan pemimpin ekonomi dari 21 negara anggota APEC. Bahan bakar biodiesel yang digunakan didukung sepenuhnya oleh Pertamina.
Mahendra mengatakan,nilai tambah kelapa sawit masih berpotensi untuk dikembangkan. Sebab, jumlah pemilik lahan kecil mencapai 40% dari total lahan yang ada di Indonesia.
“Bayangkan kalau itu ditingkatkan, pasti nilainya berlipat ganda. Bukan saja ketergantungan berkurang, tetapi produksi meningkat dan lebih penting lagi kesejahteraan makin bertambang,” katanya.beritasatu
Dia menilai, peningkatan investasi melalui perluasan lahan tidak efektif. Sebaliknya, pengusaha harus memanfaatkan dan mengefektifkan lahan yang ada bagi pengembangan produksi biodiesel.
“Yang perlu didorong adalah nilai tambah dan kualitas investasi. Ini baik untuk pengusaha dan tenaga kerja yang ingin meningkatkan produktivitasnya. Baik untuk daerah karena memberikan multiplier effect, dan lingkungan hidup,” kata Mahendra pada peluncuran kendaraan berbahan bakar biodiesel untuk KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Jumat (4/10).
Sebanyak 100 unit kendaraan bis resmi akan digunakan para delegasi dan pemimpin ekonomi dari 21 negara anggota APEC. Bahan bakar biodiesel yang digunakan didukung sepenuhnya oleh Pertamina.
Mahendra mengatakan,nilai tambah kelapa sawit masih berpotensi untuk dikembangkan. Sebab, jumlah pemilik lahan kecil mencapai 40% dari total lahan yang ada di Indonesia.
“Bayangkan kalau itu ditingkatkan, pasti nilainya berlipat ganda. Bukan saja ketergantungan berkurang, tetapi produksi meningkat dan lebih penting lagi kesejahteraan makin bertambang,” katanya.beritasatu
Penulis: Nov/WBP
Sumber:Investor Dai