NUSA DUA Misi pemerintah meloloskan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO)
sebagai produk ramah lingkungan di KTT APEC kembali tertunda, mengulang
kegagalan pada KTT sebelumnya. Pada KTT APEC 2013, belum ada kepastian
apakah sawit dapat diloloskan melalui agenda APEC tahun ini.
Pemerintah
mengganti konsep dalam proposal penawaran CPO. Konsep ini dinamakan
kerangka inklusif produk-produk agro. Sayangnya konsep tersebut baru
akan masuk pada tahun 2015.
"Implementasinya tahun 2015," sebut
Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan di sela-sela agenda KTT APEC
di Nusa Dua, Bali, Minggu (6/10/2013).
Gita mengaku konsep ini
lebih baik dari yang sebelumnya, yaitu produk yang dimasukan tidak hanya
satu jenis. Beberapa produk seperti CPO, karet bahkan beras akan
dimasukan dalam satu paket proposal. Utamanya dari konsep ini adalah
produk dapat menopang pengentasan kemiskinan, pembangunan perdesaan dan
kesejahteraan masyarakat.
"Ini kerangka yang lebih inklusif
dibandingkan sebelumnya yang hanya by product. Jadi kerangka yang akan
disusun dalam beberapa bulan," ujarnya.
Menurutnya jika hanya
CPO, Gita memastikan penolakan dari negara-negara maju terus bergulir.
Alasannya, CPO masih belum bisa diolah dengan teknologi canggih sehingga
menimbulkan reduksi emisi karbon yang tinggi.
"Jadi alasan penolakannya kan proses," tegasnya
Gita
menegaskan pemerintah telah menyiapkan konsep yang baru. Dari pertemuan
APEC tingkat menteri, Gita mengaku banyak dukungan positif yang
dilontarkan, bahkan negara-negara maju yang sebelumnya menolak
"Tapi
sekarang kita masukan untuk tahn 2015. Ini disepakti oleh China, dan
Papua Nugini dan seluruh negara APEC sepakat," ungkap Gita. (detik)/Ekspos