PEKANBARU—Septa Grup berencana membangun pembangkit listrik tenaga 
biomassa untuk tahap awal berkapasitas total 30 MW yang tersebar di tiga
 kabupaten di Provinsi Riau, yakni Kampar, Rokan Hulu, dan Siak. Ahmi Septari, CEO Septa Grup mengatakan pembangkit listrik 
masing-masing 10 MW tersebut berlokasi di sekitar kebun dan pabrik 
kelapa sawit milik perseroan.
“Kami punya perkebunan dan pabrik kelapa sawit di tiga tempat itu. Di
 setiap lokasi nanti ada satu pembangkit, masing-masing 10 MW dulu. 
Semuanya nanti dijual full untuk PLN,” ujarnya ketika ditemui Bisnis di Pekanbaru, Rabu (23/10/2013).
Ahmi mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan studi kelayakan 
proyek tersebut yang diperkirakan memakan waktu 6—8 bulan. Rencananya, 
dari masing-masing 10 MW itu nanti akan di-upgrade jadi 30 MW.
“Jadi kalau bisa semua, ya 90 MW totalnya,” ujarnya.
Septa Grup akan menggandeng PLN Enjineering untuk mendukung bidang 
teknikal dan operasional proyek ini. Kerja sama tersebut akan dituangkan
 dalam sebuah nota kesepahaman (MoU) yang diharapkan bisa ditandatangani
 bulan depan.
Terkait investasinya, rule of thumb atau hitungan kasar 
untuk proyek pembangkit biomassa adalah sebesar US$2,5 juta per MW. 
Adapun bahan bakarnya nanti mencakup cangkang sawit, janjang kosong, 
pelepah dan sisa-sisa pabrik lainnya.
“Kami masih tentukan teknologinya. Kami berharap pembangkit itu bisa 
beroperasi dengan segera. Kalau membangunnya saja mungkin butuh waktu 
sekitar 9—12 bulan,” ujar Ahmi.
Adapun Septa Grup, perusahaan yang kini dipimpinnya itu berdiri sejak 2004. Septa Grup adalah holding yang
 membawahi 16 perusahan yang bergerak di berbagai bidang, termasuk kebun
 dan pabrik sawit, SPBU, properti, dan kini ekspansi ke pembangkit 
listrik.
Total luas lahan sawit tertanam milik perseroan saat ini sekitar 
3.500 hektare, serta cadangan lahan seluas 10.000 hektare. Produksinya 
rata-rata sebulan 2 ton per hektare.
Selain mengelola bisnis sendiri, Ahmi Septari kini juga menjabat 
sebagai Ketua Perindo (Persatuan Indonesia) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
 Riau, yakni organisasi masyarakat bentukan Hary Tanoesoedibjo.
Selain itu, Ahmi juga diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Umum 
(WKU) Kadin Provinsi Riau Bidang Perindustrian, serta Ketua VII Hipmi 
Riau Bidang Agribisnis dan Pariwisata. (k18/vea/asd)
Sumber: Aang Ananda Suherman dan Vega Aulia Pradipta
BisnisSumatera Oleh  A.Dadan Muhanda 
          on Oct 24th, 2013                                                     

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
