Jakarta — Menteri BUMN Dahlan Iskan akan mengajukan rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Perkebunan Nusantara Persero III dan IV ke Komite Privatisasi, akhir tahun ini.
"Kita putuskan PTPN III dan IV go public dan diproses," kata Dahlan usai menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di kantor pusat Askes Persero, Kamis (10/10).
Ia menilai langkah ini diambil menyusul 
program privatisasi yang diusung Kementerian BUMN, khususnya IPO sudah 
mendapatkan persetujuan DPR RI. Dengan IPO, kedua perusahaan perkebunan 
mendapatkan dana segar untuk mengembangkan bisnisnya.
"Tadinya, IPO bisa dilakukan setelah holding BUMN perkebunan terbentuk, namun tadi kita putuskan bisa go public," tegasnya.Rencana pembentukan induk perusahaan (holding) BUMN perkebunan sudah masuk dalam program rightsizing yang tertuang Masterplan BUMN 2012-2014. Saat ini, 'bola panas' berada di Kementerian Keuangan.
"Tadinya, IPO bisa dilakukan setelah holding BUMN perkebunan terbentuk, namun tadi kita putuskan bisa go public," tegasnya.Rencana pembentukan induk perusahaan (holding) BUMN perkebunan sudah masuk dalam program rightsizing yang tertuang Masterplan BUMN 2012-2014. Saat ini, 'bola panas' berada di Kementerian Keuangan.
Per Juli 2013, 
PTPN III mencatatkan laba sebelum pajak sekitar Rp240 miliar. Sementara 
itu, PTPN IV menargetkan pendapatan sekitar Rp6,273 triliun. Kontribusi 
terbesar kedua BUMN perkebunan ini berasal dari kelapa sawit. (IMQ)
Author: Susan Silaban Published: 10 Oct 2013 11:16 WIB 
  
Sumber lain : 
PTPN III dan IV Direncakanan Masuk Pasar Modal Tahun Depan
Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan? pihaknya akan segera mengajukan rencana go public dua BUMN itu kepada Komite Privatiaasi yang dikoordinatori oleh Kemenko Perekonomian.
“Setelah diajukan, nanti bila disetujui baru akan diajukan ke DPR,” ujarnya, Kamis (10/10/2013).
Menurutnya, rencana IPO dua BUMN perkebunan itu sebenarnya akan menunggu pembentukan holding.
Namun, akhirnya pemerintah memilih langsung melepas saham ?ke publik karena pembahasan holding mandek. (bisnis.com)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
