Jakarta - Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menyatakan target produksi minyak sawit mentah (crude palm oil /CPO) tahun ini meleset dari yang diharapkan. "Target di awal tahun
sebanyak 28 juta ton namun dipastikan target turun menjadi 27 juta ton,"
ujar Ketua Dewan Minyak Sawit, Derom Bangun, saat jumpa pers di
Restoran Sari Kuring, Jakarta, Senin, 30 September 2013.
Menurut
dia, penyebab turunnya produksi CPO dikarenakan adanya pengaruh musim.
"Pada musim kering seperti bulan Juni dan Juli lalu, terjadi hujan
basah. Akibatnya proses penyerbukan terganggu. Sehingga berakibat pada
turunnya jumlah buah yang dihasilkan,” ujarnya.
Derom menjelaskan pengaruh musim tersebut mengakibatkan beberapa perusahaan tak memenuhi target produksinya. Selain itu, Derom berujar kembali, ekspor ke Eropa mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan konsumsi beberapa negara pengimpor CPO berkurang. Adanya minyak nabati lain selain dari sawit menjadi penyebab berkurangnya ekspor sawit ke Eropa. "Misalnya, adanya minyak dari biji bunga matahari asal Ukraina dan Rusia ini penyebab turunnya ekspor," ucapnya.
Namun, sejak berlakunya perjanjian Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Thailand sejak tanggal 1 September, peluang ekspor baru akan terbuka. "Kami harapkan ekspor ke Pakistan mencapai 700 ribu ton. Kemarin kami melakukan ekspor perdana sebanyak 30 ribu ton."
ERWAN HERMAWAN
Derom menjelaskan pengaruh musim tersebut mengakibatkan beberapa perusahaan tak memenuhi target produksinya. Selain itu, Derom berujar kembali, ekspor ke Eropa mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan konsumsi beberapa negara pengimpor CPO berkurang. Adanya minyak nabati lain selain dari sawit menjadi penyebab berkurangnya ekspor sawit ke Eropa. "Misalnya, adanya minyak dari biji bunga matahari asal Ukraina dan Rusia ini penyebab turunnya ekspor," ucapnya.
Namun, sejak berlakunya perjanjian Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Thailand sejak tanggal 1 September, peluang ekspor baru akan terbuka. "Kami harapkan ekspor ke Pakistan mencapai 700 ribu ton. Kemarin kami melakukan ekspor perdana sebanyak 30 ribu ton."
ERWAN HERMAWAN
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/30/090517826/Produksi-CPO-Tahun-Ini-Turun